Mairisna : Siswa Harus Punya Target dan Tujuan Hidup Setelah Tamat SMA

Kepala SMAN 7 Solok Selatan Mairisna bersama Pengawas SMA/SMK Arlison Sembiring, Ketua Komite Mulyadi, Camat SBH Mardison, Pihak Dinas Pendidikan foto bersama siswa kelas XII pada kegiatan perpisahan di SMAN 7
Kepala SMAN 7 Solok Selatan Mairisna bersama Pengawas SMA/SMK Arlison Sembiring, Ketua Komite Mulyadi, Camat SBH Mardison, Pihak Dinas Pendidikan foto bersama siswa kelas XII pada kegiatan perpisahan di SMAN 7

Kopasnews.com – Siswa harus memiliki target dan tujuan hidupnya setelah tamat belajar di SMA. Mudah-mudahan saja ilmu yang diberikan selama 3 tahun dididik dan dibina di sekolah, bisa menjadi anak tangga yang kokoh untuk menaiki tangga berikutnya ke jenjang ke Perguruan Tinggi (PT) demi menggapai cita-cita yang dimimpikan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala SMAN 7 Solok Selatan Mairisna kepada siswa kelas XII di sela-sela acara perpisahan, Rabu (28/2/2024).

“Pertama, kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya atau hadir begitu saja dalam kehidupan seseorang. Tapi melalui proses, target, dan tujuan hidup masing-masing. Mau jadi apa, ya kita pribadi yang harus menentukannya,” pesannya.

Kedua, jangan takut bermimpi dan mewujudkan mimpi di masa akan datang. Karena mimpilah yang akan membuat seorang pengecut, bisa berani melangkah lebih jauh. Mimpi juga lah yang akan membuat semangat para siswa terbakar untuk mewujudkan dan menggapai cita-cita di masa depan.

“Karena Allah SWT mengetahui apa yang kita kerjakan dan jika kita bersungguh-sungguh pasti akan menemui mimpi dan cita-cita yang diharapkan. Percayalah, kalian semua akan berhasil kalau memiliki target dan tujuan hidup setelah tamat di sekolah ini,” jelasnya.

Pesan lainnya disampaikan Mairisna kepada 90 siswanya yang tamat, temukan nilai diri kalian karena setiap individu memiliki bakat dan potensi yang berbeda dalam diri masing-masing individu.

Baca Juga : 275 Siswa SMAN 3 Solsel Wisuda, Ini Jalur Masuk PT Bisa Ditempuh Siswa

Seorang yang sukses adalah mereka yang mampu melihat bakat dan potensi yang dimiliki serta mampu mengembangkan bakat dan potensinya tersebut.

“Anak-anakku tercinta, jagalah nama baik sekolah kita dimanapun kalian memijakkan kaki. Luapkan kegembiraan kelulusan nanti dengan sujud syukur insya allah jika kita bersyukur akan diberi nikmat yang lebih besar. Selamat jalan anak-anakku sekalian! Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali dimasa yang akan datang dengan kesuksesan mu,” ucap Mairisna sambil mengusap air matanya.

Koordinator Asrama SMAN 7 Solsel Novi Suhendra mengatakan, total siswanya di asrama 45 orang. Siswa di asrama sudah hafal 7 juz Alquran baru 1 orang, 5 juz 3 orang, 2 juz 23 orang.

“Kendala hafalan ayat yakni waktu. Kegiatan belajar sekolah dari pagi hingga pukul 15.30 wib sore. Jadwal hafalan tersedia dari magrib sampai azan isya, kemudian lanjut pukul 15.30 wib pagi hingga azan subuh,” terangnya.

Sementara, Pengawas Pembina SMA/SMK Wilayah 3 Solok Raya, Arlison Sembiring mengatakan, persaingan dalam dunia tenaga kerja sangat tinggi, dan tamatan ada 11 SMA di Solsel belum lagi SMK. Berapa banyak siswa yang tamat, jumlahnya mencapai ribuan.

“Makanya ananda sekalian tanya diri sendiri jadi mau jadi apa nanti. Kita harus punya rencana, mau masuk perguruan tinggi atau di angkatan atau lainnya. Harus ada pilihan untuk kesuksesan di masa akan datang,” pesannya.

Kepada orang tua atau wali murid, untun di ketahui bahwa SMAN 7 Solsel ini satu-satunya sekolah yang di biayai negara sebagai sekolah boarding school. Sekolah yang memiliki asrama yang dapat menampung 60 orang siswa yang domisilinya jauh atau yang kurang mampu. Makan minum mereka ditanggung negara dan ada pembina asrama. Tahun depan mungkin saja SMAN 9 Solok Selatan juga akan ada boarding school.

Baca Juga : Pendidikan Jadi Penyuluh Terang Bagi Bangsa

“Sama-sama dibiayai negara, tapi prestasi tidak ada muncul. Ini menjadi catatan sekolah, setidaknya tahun depan harus hafal 10 juz Alquran agar siswa lebih banyak di terima di PT tanpa tes,” bebernya.

10 juz saja, bisa diterima di PT ternama tanpa tes masuk kuliah. Di asrama SMAN 7 ini meski membuat program terencana hafal 10 juz di masa mendatang, karena ada 60 orang siswa yang di boarding school yang dibiayai negara.

“Besok harus hafal 10 juz. Kalau tidak mau kuliah di luar daerah, kan di Lubuk Malako ada kampus. Juga sudah ada tamatan disana yang pegawai,” jelasnya.

Hadir Camat Sangir Batang Hari (SBH) Mardison, Kapolsek SBH Iptu Wahyuli Amra, Komite SMAN 7 Mulyadi, calon Anggota DPRD Solsel terpilih Aprisal dan lainnya. (adi)