Attila Majidi Dt Sibungsu, Duta Petani Andalan Kementan RI Dari Solok Selatan

Attila Majidi Duta Petani Andalan Kementan RI asal Kabupaten Solok Selatan
Attila Majidi Duta Petani Andalan Kementan RI asal Kabupaten Solok Selatan

Solsel, kopasnews.com – Mengenali Attila Majidi Datuak Sibungsu, sosok Duta Petani Andalan Kementerian Pertanian RI asal Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Juga Badan Pengurus Harian Duta Petani Millenial Duta Petani Andalan (BPHDPMDPA) Indonesia.

Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu cukup banyak kiprahnya terutama dalam berjuang bersama para penyuluh pertanian di tanai air untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sebagian jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kita bersama Asosiasi Forum Komunikasi THL TBPP Nasional sudah berjuang untuk 25 ribu penyuluh pertanian se Indonesia. 67 dari Sumatera Barat, kini sejak 2016, 2017 mereka sudah diangkat jadi PNS dan terakhir PPPK di tahun 2018 lalu,” Kata Attila saat itu menjabat Wakil Ketua Organisasi Forum Komunikasi THL TBPP Nasional ketika ditemui di Teras Kopi Pak Datuak, Simpang Tambang, Jorong Padang Aro, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.

Mantan penyuluh pertanian Solok Selatan itu menyebut batas usia 35 tahun keatas langsung diangkat jadi PNS jumlahnya mencapai 16 ribu se Indonesia dan di Solok Selatan sendiri jumlahnya sebanyak 13 orang. Seminggu lalu mereka penyuluh pertanian Solsel dilantik Bupati Solok Selatan sebagai tenaga penyuluh andalan sorgum.

Baca Juga : Kopi Pak Datuak Juara 2 Champions Gernas BBI Sumbar 2022

Walaupun sibuk mengurus nasib puluhan ribu penyuluh pertanian se Indonesia. Tapi Attila tidak ikut andil dengan status ASN. Dia lebih memilih mundur sebagai penyuluh demi karirnya di dunia politik.

Attila lebih memilih maju sebagai calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, hal hasil ia memperoleh 80.032 suara berada pada urutan ke 7 di dapil 4.

“Tidak lolos di DPD RI saya fokus bisnis kopi, berdayakan petani dan menciptakan wirausaha tani millenial di daerah,” terang Alumni Institut Pertanian Bogor itu.

Memilih kembangkan usaha pertanian dan membina petani, proses bisnis kopi ini ternyata sudah dipersiapakannya di tahun 2014 lalu. Mulai dibentuknya kelompok tani (keltan) khusus kopi.

Upaya nyata yang dilakukan sehingga ia diangkat sebagai Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Solok Selatan, sekaligus Ketua Asosiasi Kopi Sumatera Barat di tahun 2018, dan sekarang jabat Pembina Asosisasi Kopi Sumatera Barat.

“Sewaktu saya jadi Ketua Asosiasi Kopi Sumbar, saya memperkenalkan kopi Sumbar ke luar daerah dan membranding kopi Sumbar menjadi kopi minang. Akhirnya dapat bangsa pasar tersendiri di dunia seperti Eropa dan Asia,” terang alumnin SMAN 2 Padang itu.

Dari gebrakannya sebagai pelaku usaha atau bisnis kopi sekaligus Asosiasi Kopi Sumbar dan membina pelaku usaha kopi mulai dari kelompok tani kopi, sehingga Attila Majid Datuak Sibungsu di daulat jadi Duta Petani Andalan Kementerian Pertanian RI, sekaligus Badan Pengurus Harian Duta Petani Millenial Duta Petani Andalan (BPHDPMDPA) Pusat.

Ketua Umumnya Sandi Okta Susila dan Attila Majidi Sendiri jug menjabat Bidang BPHDPMDPA Pusat.

Jadi Duta Petani MilleniL (DPM), tugasnya melakukan pembinaan petani sukses usia 18-35 tahun menggeluti usaha dibidang pertanian baik hulu maupun hilir. Serta menginspirasi dan memotivasi anak muda bidang pertanian.

Baca Juga : Geliatkan UMKM dan Pariwisata Lewat Festival Teh dan Kopi

Di Solok Selatan sendiri Attila Majidi merupakan sosok menginspirasi dan memotivasi anak muda bidang pertanian. Terutama menggeluti usaha kopi. Bukan bahan mentah saja, tapi pelaku usaha atau petani dibinanya sehingga dapat menghasilkan produk kopi jadi. Hasilnya memiliki omzet yang lebih dan setidaknya memiliki usaha warung kopi sendiri.

Sementara tugas jadi Duta Petani Andalan (DPA) yaitu pembinaan usia 35 tahun keatas.

Di Sumbar sendiri DPM/DPA kata Attila berjumlah 64 orang dan di Solok Selatan sebanyak 13 orang dibawah Koordinatornya Nofri Delwan petani Sungai Pagu.

Hulu kehilir, pembinaan pelaku usaha prosesor kopi (mengolah kopi menjadi Green Bean), roaster (mengolah Green Bean menjadi Roasted Bean) dan produksi bubuk hingga kedai kopi.

Disamping petani kopi, juga menyediakan tempat nongkrong bagi anak muda melalui Teras Kopi Pak Datuak di Simpang Tambang, Jorong Padang Aro, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

Bersama kawan petani lainnya dibentuk pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya 2021 sampai sekarang masih aktif berjalan sebut Attila Majidi.

Yang pada akhirnya jadi wadah belajar bersama bagi petani, peneliti dan mahasiswa yang fokus tanaman perkebunan dan pangan.

“Teras kopi pak datuak” milik saya hingga kini sejak 2021 lalu jadi tempat studi penelitian bagi petani dan mahasiswa,” paparnya.

Bersama perangkat Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir pihaknya berdiskusi disitulah muncul ide Festival Durian Solok Selatan dan telah menajdi agenda kalender tahunan di Nagari Lubuk Gadang Utara dan Solok Selatan pun kini dicanangkan Pemprov Sumbar sebagai Kampung of Durian. Serta Koto Rambah sebagai Wisata Agro dan Agro Durian.

Pada Juli 2022 Attila Majidi juga merintis kerjasama dengan PT Mitra Kerinci, mahasiswa, dan perantauan asal Solsel mengembangkan Festival Teh dan Kopi 2022. Mulai pengenalan Potensi wisata, teh, kopi dan hasil pertanian lainnya.

Festival ini sebagai upaya mengembangan bisnis anak muda, Festival Teh dan Kopi ini akhirnya jadi agenda tahunan di Solok Selatan.

Termasuk di Nagari Sako Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Attila berupaya branding perkenalkan potensi beras nagari sebagai meningkatan ekonomi masyarakat nagari. Beras dikemas dan diproses secara premium didukung ICS dan nagari.

Dalam waktu dekat ini sebut Alumni IPB itu, akan berdiskusi dan penggalian potensi bisnis rempah di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh pada November 2022 ini.

Attila Majidi Dt Sibungsu saat menyeduh kopi di Teras Kopi Pak Datuak Miliknya di Simpang Tambang, Jorong Padang Aro, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir
Attila Majidi Dt Sibungsu saat menyeduh kopi di Teras Kopi Pak Datuak Miliknya di Simpang Tambang, Jorong Padang Aro, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir

Intinya, aktivitas lebih mengarah mengajak masyarakat membuka mata Solsel potensi luar biasa. Dibidang wisata dan pertanian. Buka pintu diskusi anak daerah kreatif, bersama perangkat nagari dan Pemkab Solok Selatan.

Baca Juga : Belasan Ribu Angka Kemiskinan Di Solok Selatan Terus Alami Peningkatan

Baca Juga : Angka Pengangguran Sarjana Lebih Banyak Dari Tamatan SMA, Ini Penyebabnya

“Solsel kaya akan rempah-rempah, karena tidak ada asosiasi dan tidak tau harga. Ini harus kita branding, sehingga petani tidak lagi menjual bahan mentah tapi bahan jadi,” ujar pria

Dia mengatakan turunan dari rempah yang ada di Solsel itu apa saja? Presiden melalui Dinas Pertanian RI meminta ekspor rempah-rempah bukan bahan mentah tapi jadi.

Ketua Asosiasi UMKM Solsel itu menyampaikan, siap mewadahi silaturahmi berbagi ilmu pengetahuan sesama pelaku usaha atau UMKM di Solsel.

Ketua LKAAM Solok Selatan itu juga meminta UMKM jangan monoton tapi berupaya naik kelas, meningkatkan skala, prioritas, pemasaran, penjualan dan lainnya.

Pertemuan rutin sekali sebulan setiap kecamatan, berkunjung kelokasi pelaku usaha selalu diupayakannya sebagai bentuk dukungan atau support bagi pelaku UMKM. Kersama Unand dan Koperindagkop keguatan pelatihan dan memberikan masukan dan mengusilkan bentuk jenis bantuan yang akan diberikan kepada pelaku usaha.

“Nah, karyawan Kafe Kopi Pak Datuak dididik, dan dianjurkan kuliah di Universitas Terbuka. Jadi, disamping bekerja, mereka bisa mengembangkan ilmu,” terangnya.

Waktu dekat akan ada bantuan alat dan sosialisasi pembiayaan ultra mikro dan pengembangan potensi kelembagaan di hotel pesona.

Memberdayaka peningkatan pengetahuan bagi pelaku usaha. Mendengarkan ide dan masukan. Apa yang akan diberikan kepelaku UMKM, selama ini bantuan tidak teparmt sasaran sebut mantan penyuluh pertanian Solsel itu.

Prestasi di raih Attila Majidi Datuak Sibungsu dalam pengembangan produk UMKM kopi. Juara 2 uji cita rasa kopi di Pasaman tingkat Sumbar tahun 2020. Wirausahawan Bank Indonesia (WBI) terbaik tahun 2022 dan 5 besar UMKM Juara Sumbar 2022 (adi)