Ilustrasi
Solsel, kopasnews.com – Resiko games online perlu diwaspadai, karena dapat mempengaruhi watak generasi muda daerah untuk lebih berkembang dan berekspresi sesuai bakat dan minat masing-masing.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Solok Selatan, Iqbal Chissa Putra, meminta agar anak muda jangan sekedar melihat nilai positif dari perkembangan arus teknologi saat ini, tapi perlu juga melihat resiko terhadap era digitaliasi tersebut terhadap perkembangan karir dan masa depan.
“Ini tantangan bagi para remaja atau pelajar daerah, termasuk para pemuda. Sebab pengaruh games online tidak sekedar merusak watak dan pola pikir diri sendiri, tapi terhadap keluarga,” ungkap Iqbal Chiisa Putra, Selasa (16/8/2022) di Padang Aro.
“Kita melihat siang dan malam anak muda hingga orang tua di daerah ini sibuk dengan games online. Dampaknya, malas belajar, malas sekolah, malas berusaha atau bekerja. Sebab smart phone sudah kebutuhan pokok yang dianggap menghasilkan, ini jelas merugikan diri sendiri dan keluarga,” tuturnya.
Aplikasinya mudah di download di play store smart phone. Jangan sampai dimanjakan dengan kecanduan games online, sehingga lupa akan tugas mereka masing-masing. Jangan pekerjaan dikesampingkan ketika games tersebut sudah menguasai diri.
Belum lagi biaya paket internet yang harus disediakan, ditambah biaya beli chip dan lainnya.
“Kita lihat dimana-mana, ditempat apapun saja generasi muda hingga orang tua sibuk nongkrong dengan smart phonenya. Kita kawatir dengan situasi dan keadaan keseharian generasi masa depan daerah di Kabupaten Solok Selatan,” tuturnya.
“Games online tantangan terberat daerah, juga masa depan karir anak-anak daerah kedepan,” terangnya.
Jika sudah kecanduan, diulas Iqbal, mereka akan malas sekolah, malas belajar, malas beraktivitas dan sibuk dengan kegiatan handphone.
Orang tua pun jangan sekedar menyediakan handphone bagi anak-anaknya, tapi perlu juga dipantau. Mana yang baik untuk perkembangan anak dan mana yang buruknya. Perlu pikirkan juga karir dan masa depan mereka.
“Sebab itu kita mengajak dan mendorong generasi muda berkontribusi menumbuhkan dan membangun jiwa kewirausahaan. Mudahan saja generasi muda tumbuh menjadi pengusaha profesional, tangguh, dan berdaya saing,” harapnya. (adi)