Puncak Arus Mudik Terlampaui Jadikan Rumusan Mudik 2025

Sejumlah kendaraan terjebak macet di Tol Tangerang- Merak KM 90 Cilegon, Banten. (ANTARA Foto)
Sejumlah kendaraan terjebak macet di Tol Tangerang- Merak KM 90 Cilegon, Banten. (ANTARA Foto) kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Tangerang - Merak KM 94, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Berdasarkan hasil rapat koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan dan sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) Pelabuhan Merak untuk mengurai kemcaten panjang yang disebabkan oleh antrean kendaraan di pelabuhan tersebut maka feri Merak - Bakauheni hanya menurunkan penumpang lalu kembali lagi ke Merak. ANTARA FOTO/ Riva
 

Kopasnews.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut, pihaknya telah mendengarkan presentasi terkait dengan evaluasi sementara tentang arus mudik di tahun 2024 di Kantor Jasa Marga KM 70 tol Jakarta-Cikampek, Selasa (9/4)

Secara umum khususnya untuk pelaksanaan kegiatan arus mudik di jalur tol. Terpantau pergerakan pengendara terjadi mulai dari 4 gerbang tol utama, mulai dari awal di KM 50 hingga KM 414 Kalilangkung.

“Secara umum mengalami peningkatan dalam hal pengaturan terkait dengan puncak-puncak arus mudik dibandingkan mudik tahun 2023, namun untuk puncak arus mudiknya terlampaui dengan baik,” ujar Kapolri.

Secara manajemen ucap Kapolri, sudah bagus dan tentunya bandingkan tahun 2023 dan 2024, didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik tahun 2025 demikian juga bisa arus baliknya juga bisa hadapi sebentar lagi dan juga terjadi peningkatan kecepatan.

“Manajemen pengelolaan pengaturan lalulintas yang berjalan sudah bagus dibandingkan dengan tahun 2023 dan 2024, serta didapatkan rumusan untuk menghadapi mudik tahun 2025,” terangnya.

Baca Juga : Puncak Arus Mudik H-2, Kemenhub Anjurkan 3 Hal Ini

Jalur contraflow tentunya menjadi evaluasi agar kita lebih masif lagi mensosialisasikan terhadap pengemudi khususnya pengguna jalan.

Persiapkan diri dengan sebaiknya terkait dengan kendaraan-kendaraan umum telah dipersiapkan berbagai pelayanan terkait dengan masalah tes urine, tes kesehatan dari pengemudi itu sendiri sehingga pada saat membawa penumpang semuanya dalam keadaan Prima.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan penerapan contraflow di KM47-KM 70 dimungkinkan karena memiliki jarak hanya 22 km sehingga tidak diterapkan diberlakukan one way (satu arah).

“Kenapa contraflow, karena jarak dari KM 47 ke KM 70 ini dianggap jarak yang memungkinkan 22 KM,” ujarnya.

Baca Juga :MUI: Malam Takbiran Jadikan Syi’ar Keislaman Yang Sakral

Irjen Pol Aan menambahkan kecelakaan yang terjadi di KM 58 akan menjadi bahan evaluasi bersama.

“Kita akan evaluasi kejadian tadi pada saat arus balik mungkin ada perubahan baru ini akan kita bicarakan pada seluruh stakeholder yang ada semua ini untuk keselamatan dan kelancaran,” tutupnya. (rls)

error: Content is protected !!