Solsel, kopasnews.com – Tokoh Masyarakat Sungai Padi, Syahdinur Wakil Dt Jomantari berbangga hati, karena seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda dan Ketua Fraksi Golkar Afrizal Chandra akan dikabulkan seluruhnya.
Baik aspirasi dari masyarakat di enam kejorongan, baik dari Jorong Sungai Padi, Sungai Padi Utara, Sungai Padi Selatan, Koto Tinggi, Suka Baru, dan Bukik Malintang.
“Kita berterima kasih, baik infrastruktur jalan, irigasi dan pembukaan jalan baru akan dikabulkan oleh dua legislator kita melalui serapan Reses Anggota DPRD Solsel untuk dapat terealisasi tahun 2023 dan di 2024. Hal ini sesuai kebutuhan daerah kami,” ujar Syahdinur Wakil Dt Jomantari, Jumat (15/12/2023) malam di Sungai Padi Utara.
Dia menegaskan, perlu adanya perbaikan infrastruktur jalan di tiga kejorongan di Sungai Padi. Sebagai akses memperlancar pengangkutan hasil pertanian masyarakat.
Baca Juga : Mandulang Cinto Bawa Kafilah Solsel Melaju ke Fina Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Quran
“Apa yang kami sampaikan ini merupakan permintaan dari masyarakat di tiga kejorongan yang harus di serap dan untuk dapat direalisasikan pada tahun 2024 nantinya. Mana yang bisa di akhir 2023 ini, dua wakil rakyat kita akan merealisasikan segera. Sesuai janji beliau malam ini,” tuturnya.
Kepala Jorong Sungai Padi Utara, Pendo mengatakan, seluruh aspirasi malam ini ditampung. Bahkan untuk pembelian tanah pandan pekuburan, akan ditanggung Anggota DPRD Solsel Afrizal Chandra dan anggaran yang besar melalui Ketua DPRD Zigo Rolanda.
“Masyarakat malam ini puas, karena janji pembangunan dan BPJS kesehatan tidak akan dipungkiri. Semua dikabulkan. Mana yang bisa direalisasi tahun 2023 dan di 2024,” paparnya.
Anggota DPRD Solok Selatan Afrizal Chandra menyebut siap menampung seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat. Ini bukan janji semata, tapi dia akan merealisasikan tidak perlu menunggu tahun 2024 jika hanya dengan anggaran maksimal Rp200 jutaan. Kalau diatas Rp200 jutaan tanggungjawab Ketua DPRD Solsel.
Baca Juga : DPRD Sepakati Plafon Aggaran KUA-PPAS Solsel 2024 Sebesar Rp709 Miliar
Dia mengatakan bahwa Sungai Padi hulu ke hilir merupakan basisnya dan selalu ia urus ketika kelurahan masyarakat. Melalui Reses ini ia menampung aspirasi untuk diperjuangkan anggaran pembangunannya.
“Soal penambahan lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Sungai Padi, saya siap membantu berapa anggarannya. Ini bukan janji muluk-muluk, tapi saya segera merealisasikan kalau sudah deal harganya antara penjual dengan masyarakat Sungai Padi” bebernya yang akan ikut kembali berkompetisi di DPRD Solsel sedangkan Zigo ke DPR RI.
Mana yang belum punya BPJS Kesehatan, katanya segera laporkan untuk di masukan ke dalam kepesertaan. Karena uangnya bukan uang Zigo Rolanda atau uang Afrizal Chandra, tapi uang negara yang akan dinikmati masyarakat.
“Sebab, seluruh biaya BPJS kesehatan ditanggung Pemkab Solsel. Kami siap perjuangkan mana yang belum terdaftar kepesertaan, sehingga ketika sakit tidak repot sana sini ngurusnya,” pesannya.
Sementara, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda menyampaikan reses ini dilaksanakan pada masa sidang pertama tahun ajaran 2023/2024.
“Saya sudah empat kali reses, kemarin di Nagari Lubuk Gadang. Tadi juga di Nagari Lubuk Gadang dan Lubuk Gadang Timur. Malam ini datang ke Sungai Padi Juga dalam Nagari Lubuk Gadang mendampingi Afrizal Chandra sebagai Ketua Fraksi DPRD Solsel,” bebernya.
Dia mengatakan dalam RPJMD 2021-2026, salah satunya program di canangkan Pemkab yakni pembangunan sumber daya manusia berdaya saing dan kompetitif.
DPRD sudah sering datang ke Kementerian, bahkan dibidang pendidikan Solsel paling banyak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat pada tahun 2022.
“Anggaran itu tidaknya untuk memperbaiki rumah sekolah, tapi lebih kepada kualitas peserta didik dan para pendidik ditingkatkan. Seperti guru penggerak, ini demi masa depan daerah yang berdaya saing,” bebernya.
Baca Juga : Tausiyah Ustad Abdul Somad Akan Dibanjiri Lautan Manusia di GOR Rimbo Tangah, Ini Jadwalnya
Bahkan Pemkab Solsel sudah menyediakan seragam gratis kepada seluruh sekolah di Solsel, baik kewenangan Pemkab, Pemprov dan Kementerian Agama.
Negara hanya meringankan beban kebutuhan masyarakat, bukan menanggung keseluruhannya.
“Hingga kini, Kami tidak mendengar kalau anak-anak putus sekolah karena biaya. Tapi yang putus sekolah karena malas sekolah, itu banyak kita dengar karena kurangnya fungsi kontrol orang tua,” jelas Zigo saat reses.
Kalau ingin menjadikan anak jadi pemimpin, jadi pegawai, Anggota DPRD Kabupaten, Provinsi dan Pusat harus ber sekolah. Harus di siapkan pendidik dan mutu pendidikan yang baik.
“Kalau anak kita nakal, jangan sampai guru di gertak di sekolahnya. Namun perlu diberikan pembekalan karakter, nasehat dan pendidikan. Karena anak lebih lama di rumah ketimbang berada di sekolah,” ucap pria 32 tahun. (adi)
