Wagub Sebut Banyak Kasus Stunting Ditemukan di Daerah Kelapa Sawit, Ini Alasannya

Pemprov Sumbar bersama Bupati dan Wabup Solsel menyerahkan makanan tambahan anak-anak dan ibu hamil menyusui
Pemprov Sumbar bersama Bupati dan Wabup Solsel menyerahkan makanan tambahan anak-anak dan ibu hamil menyusui

 

Solsel, kopasnews.com – Daerah yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Sumbar banyak ditemukan masyarakatnya terdampak kasus stunting.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy saat berkunjung ke Masjid Nuruk Ihsan Mudiak Lolo, Nagari Sako Pasia Talang, Kecamatan Sungai Pagu dan rombongan Tim Safari Ramadhan (TSR) yang dipimpinnya, Senin (3/4/2023) malam.

Anak-anak yang terdampak stunting tersebut harus segera dan secepatnya ditangani masalah kesehatannya tersebut. Asupan gizi dan proteinnya perlu dipenuhi.

Wagub meminta Perusahaan kelapa sawit perlu meningkatkan protein masyarakat di sekitar perusahaan, sebagai tanggungjawab moral untuk kesehatan masyarakat.

“Kepala Daerah perlu memberikan penekanan kepada pihak perusahaan untuk menyalurkan program Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk kesehatan masyarakat. Ini penting,” tegas Wagub.

Baca Juga : Masuk Zona Merah, Targetkan Penurunan Angka Stunting di Bawah 14 Persen

“Malam ini, kita Pemrov juga membawa makanan untuk anak-anak stunting dan ibu hamil menyusui sebanyak 160 kardus,” tuturnya.

Disisi lain menyambut lebaran Idul Fitri 1444 hijriyah 2023 Masehi, pada momen yang sangat berharga itu Wagub perpesan kepada masyarakat perlu dijaga keramah tamahan menyambut tamu di Solsel di setiap kawasan objek wisata saat lebaran Idul Fitri nantinya.

Sebab para perantau di seluruh daerah di Sumbar akan datang mudik ke kampung halaman mereka masing-masing. Tak lepas dari kunjungan wisata.

“Mari kita berikan pelayanan di kawasan objek wisata. Tamu-tamu yang datang harus di jamu dengan baik dan sopan. Agar mereka betah datang lagi ke daerah ini,” harapnya.

Dia menyampaikan, bahwa Bupati dan Wakil Bupati yang paling kompak di Sumbar hanya ditemukan di Solok Selatan. Selalu kompak dan bersama-sama dalam setiap kegiatan dimanapun.

“Terkait program bantuan, termasuk program perhutanan sosial dan lainnya. Tinggal menunggu proposal dari Pemkab Solsel terkait program pembangunan tersebut,” bebernya.

Sementara, Bupati Solok Selatan Khairunas menyampaikan program unggulan dunia akhirat yakni satu jorong satu rumah tahfidz. Dan sudah berdiri 379 rumah tahfidz terdiri dari 275 binaan Pemkab Solsel dan 104 rumah tahfidz mandiri yang dibiayai masyarakat lokal, perantau dan perusahaan di Solsel.

“Tahun lalu kita sudah mewisuda 9.000 penghafal alquran se Solsel. Tahun ini sebanyak 9.779 murid tahfidz yang masih menimba ilmu di tahun 2023. Dengan harapan hafal alquran, bisa penyelenggaraan jenazah, bisa jadi imam, penceramah, khotbah dan lainnya,” kata Bupati Khairunas.

Di tahun 2023 ini katanya, Pemkab Solsel juga telah menyediakan 19.969 stel seragam sekolah gratis untuk membantu meringankan beban masyarakat di semua jenjang pendidikan di Solsel.

“Mulai sekolah umum hingga sekolah agama termasuk dibawah kewenangan Provinsi juga mendapatkan bantuan seragam gratis tersebut,” tutupnya. (adi)