Proses wisuda Kelas XII SMAN 3 Solsel oleh Kepsek Akmalu Rijal
Solok Selatan, Kopasnews.com — Pelaksanaan wisudawan-wisudawati ratusan siswa SMAN 3 Solok Selatan (Solsel) tanpa undangan, baik dari orang tua murid, masyarakat, dan pejabat daerah seperti tahun sebelumnya.
Dulu, ribuan undangan hadir menyaksikan acara perpisahan. Namun sekarang hanya bertaburan karangan bunga dari pejabat daerah, sebagai pengganti diri hadir saat wisuda kelas XII SMAN yang terletak dipusat Kabupaten Solok Selatan itu.
“Kita mematuhi aturan protokol kesehatan covid-19, yang hadir saat wisuda kelas XII adalah siswa-siswi yang tamat saja,” ungkap Kepala SMAN 3 Solok Selatan, Akmalu Rijal Putra, Minggu (4/4/2021).
Dia menjelaskan, jumlah siswa yang diwisuda tahun 2021 ini sebanyak 332 orang, yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) baru sebanyak 36 orang.
Acara perpisahan tersebut memang disengaja tanpa ada undangan, karena kondisi wabah covid-19 namun tetap meriah. Dokumentasi pun hanya boleh siswa, itupun mereka yang kita anggap aman dari covid-19.
“Tahun lalu ribuan undangan hadir saat wisuda siswa kelas XII, tahun ini nol undangan. Karena kita tidak ingin menjadi penyebar wabah covid-19,” tuturnya.
Dari segi sarana dan prasarana sekolah sudah memadai untuk proses belajar siswa, hanya saja tiga ruangan butuh perbaikan. Sebab Kamis kemarin, kata Akmalu Rijal, sekolah terdampak musibah. Gedung sekolah di timpa pohon kelapa tumbang, dan mengalami kerusakan.
Yaitu ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruangan radio komunitas Smantri, dan ruangan Bimbingan Konseling (BK). Seluruh atap dan plafon rusak, tentu butuh biaya perbaikan.
“Mudahan saja segera diperbaiki, tentu kita meski harus jemput anggaran ke Provinsi,” paparnya.
Pelaksanaan kegiatan wisuda, tertutup untuk umum. Akmalu Rijal menuturkan permintaan maafnya kepada orang tua murid atau wali murid, termasuk kepada masyarakat.
Sebab tidak bisa menyaksikan secara langsung kegiatan wisudawan-wisudawati Siswa SMAN 3 Solsel, hal ini dalam memutus mata rantai penyebaran wabah pandemi corona.
“Kita perlu memberikan safety bagi 1.031 siswa, justru itu memilih tertutup untuk kegiatan perpisahan siswa kelas XII,” paparnya.
Jika ribuan orang hadir ke sekolah, seandainya ada yang terpapar covid-19. Maka akan banyak penyebaran, tentu saja petugas kesehatan butuh berminggu-minggu melakukan tracking kasus bersentuhan saat pelaksanaan wisuda di SMAN 3 Solsel.
Bukan saja memberatkan kepada petugas kesehatan dalam penanganan covid-19, akan tetapi bisa-bisa SMAN 3 Solsel akan menjadi pembicaraan publik.
“Kami tidak ingin sekolah Viral gegara wisuda hadirkan ribuan undangan, justru itu kegiatan perpisahan hanya di nikmati oleh 332 siswa dan disaksikan oleh tenaga pendidik,” jelasnya.
Syamsuria, salah seorang orang tua murid menuturkan, dia tidak bisa melihat secara langsung kegiatan wisuda anak sulungnya.
Sebab tidak diperbolehkan orang tua murid hadir, disebabkan Solsel masih belum aman dari wabah pandemi corona.
“Saya hanya bisa melihat photo anak saya diwisuda, saya pun memakluminya. Sebenarnya momen ini bisa saya lihat secara langsung, sebab anak pertama baru diwisuda di SMAN 3 Solsel,” tuturnya sedih. Adi