Kondisi bangunan SMKN 3 Solsel yang sudah mengalami rusak berat
Solsel, kopasnews.com – Miris terlihat fasilitas pendidikan di SMKN 3 Solok Selatan, terutama bangunan Labor Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) berukuran 20×10 meter yang sudah rusak berat.
Bukan hanya itu, gudang peralatan dan WC sekolah juga mengalami nasib yang sama yang meski harus jadi Perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pendidikan. Baik atap, loteng, dan lain sebagainya.
“Bangunan yang rusak berat ini, mudahan saja mendapatkan anggaran di tahun 2023. Ini demi rasa aman dan nyaman saat siswa kami melaksanakan praktek sepeda motor,” harap Kepala SMKN 3 Solok Selatan, Hendrimon, Senin (8/8/2022) di Kantornya.
Dia menyebut kerusakan bangunan labor sepeda motor, gudang dan WC sudah dihitung persentasenya oleh Dinas PU, diakuinya sudah kategori rusak berat dan sudah diusulkan.
Kegiatan Dana Alolasi Khusus (DAK Provinsi tahun ini diupdate melalui dapodik sekolah, maka tahun depan sekolah akan mendapatkan anggaran jika selalu diawasi.
“Memang 142 murid dan 29 guru termasuk tata usaha sekolah kami, sangat berharap adanya anggaran perbaikan. Mudah-mudahan tahun depan didapat sekolah kami,” ucapnya.
Menurut Hendrimon datanya sudah diinput, list dari pusat sudah ada kemungkinan mendapatkan anggaran di tahun 2023.
Dengan keadaanya yang nyata kerusakan ruangan praktek, tentu guru dan siswa yang praktek kegiatan perbaikan sepeda motor menjadi tidak aman. Sudah banyak yang lapuk, atap sudah tidak layak termasuk loteng.
Begitupun konzen, bantalan kayu dan lainnya juga butuh perbaikan secepatnya. Begitu juga di gudang dan di WC.
“Mudah-mudahan di kabulkan di 2023,” timpalnya menutur berkali-kali.
Gawat ! SMAN 2 Solok Selatan Kekurangan 16 Guru dan 9 Tenaga Administrasi
Disamping fasilitas yang rusak, SMKN 3 juga belum memiliki ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Bimbingan Konseling (BK) dan ruangan Organisasi Siswa (OSIS). Termasuk penambahan pembangunan pagar sekolah.
Masalah disiplin sekolah melalui guru memberikan contoh, dan melibatkan Babin khamtibmas dari Polres Solok Selatan.
“Biasanya bolos sering dan banyak. Sekarang sudah bisa dikatakan nihil, ini sebuah kemajuan di SMKN 3 Solsel ini,” terangnya.
Dia mengatakan, kebiasaan siswa bolos sekolah, sering berdalih dengan alasan minta izin keluar untuk sarapan dan minum, dan sekolah sudah mensiasatinya dengan menyediakan kantin dalam lingkungan sekolah.
Termasuk koordinasi dengan orang tua dan diberikan laporan kehadiran anak-anak setiap jam pelajaran berganti melalui grup whatsapp dengan orang tua murid.
“Pola dan sistem mencegah siswa bolos, dengan inovasi seperti ini kita lakuka seinten mungkin,” terangnya.
Guru SMKN 3 Solok Selatan Rifki Wahyudi mengatakan, kemajuan yang dilihatnya saat ini adalah disiplin siswa dan angka bolos sekolah sudah bisa ditekan.
“SMKN 3 Solsel telah memberikan peluang kerja bagi tamatan, mereka punya dasar dan jiwa wirausaha. Sudah banyak lulusan sekolah kami membuka bengkel sendiri dan bekerja dibengkel dan showroom setemat sekolah,” tuturnya.
Dia menyebut sekolahnya kekurangan komputer, di butuhkan 15 unit untuk kegiatan praktek siswa, yang ada saat ini hanya 2 unit.
“Kita meminta adanya aspirasi dari Anggota DPRD Sumbar dapil VII Solok, Kota Solok dan Solok Selatan. Kita minta adanya aspirasi di sekolah kami dan demi kelancaran pendidikan,” pintanya. (adi)