Solok Selatan, Kopasnews.com – Harumnya kopi khas dari perbukitan Solok Selatan bersiap menyapa dunia!. Salah satunya Kopi Pak Datuak, hasil racikan tangan-tangan terampil dari Simpang Tambang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir bakal tampil memikat dalam ajang kopi paling bergengsi “World of Coffee 2025“, yang untuk pertama kalinya hadir di Asia Tenggara, yang akan di gelar di Jakarta International Convention Center, pada 15–17 Mei 2025.
Tak sekadar biji kopi, ini adalah cerita perjuangan, dedikasi, dan rasa cinta pada tanah kelahiran. Usaha yang digagas oleh Attila Majidi Datuak Sibungsu ini menjadi simbol semangat Usaha Mikir Kecil Menengah (UMKM) kopi Sumatera Barat untuk unjuk rasa dan rasa ke panggung internasional.
Baca Juga :
Lebih dari Sekadar Kopi: Teras Kopi Pak Datuak, Wisata Rasa dan Edukasi di Solok Selatan
Dari Simpang Tambang ke Dunia
Berbasis di Simpang Tambang, Kecamatan Sangir, Kopi Pak Datuak bersama Solok Radjo dipilih mewakili Sumatera Barat setelah lolos seleksi ketat di level nasional. Dalam proses seleksi yang dikurasi oleh 5758 Coffee Lab Bandung, mereka mengirimkan dua varian Green Bean Arabica: Natural dan Full Wash.
Hasil cupping mencengangkan. “Kopi Pak Datuak sukses menembus skor di atas 80, kategori Specialty Coffee“.
Ini sebuah prestasi membanggakan bagi kalangan petani kopi atau pengrajin kopi di Sumatera Barat khususnya di Solok Selatan. Sebab, kopi Solok Selatan sudah mendunia dan diperhitungkan dunia tentang cita rasa yang dibutuhkan penikmat kopi di berbagai belahan negara di dunia.
“Alhamdulillah, saya akan mewakili Sumatera Barat di level dunia melalui Pameran World of Coffee 2025. Ini artinya, kopi Solok Selatan sudah berada di level tertinggi setelah lolos seleksi nasional ikut Pameran Waord of Coffee 2025,” ujar Attila Majidi Datuak Sibungsu, Sabtu (26/4/2025) di Teras Kopi Pak Datuak.
Baca Juga :
Tongkat Estafet Kepemimpinan Pasaman Barat Resmi Berpindah Tangan: Era Baru Dimulai di Aula Bupati
Aromanya? Saat kering Kopi Pak Datuak menyerupai rasa kacang dan kentang rebus, namun setelah diseduh, wangi menyerupai kokoa, lemon, dan kacang. Bahkan penikmat akan merasakan rasa jeruk nipis, molase, dan jambu terasa saat panas, lalu beralih ke lemon dan citrus saat suhu turun.
Setelah Dinikmati? Kopi pak Datuak akan terasa manis ringan dengan sensasi kering elegan. Keasaman yang sircular, lembut, dan memikat. Begitulah gezah kopi pak memikat penikmat secangkir kopi saat pagi, sore, dan malam hari di teras Pak Datuak di Simpang Tambang.
“Ini merupakan hasil kurasi dari 5758 Coffee Lab Bandung, akhirnya kopi kita (Pak Datuak) lolos seleksi untuk Pameran Kopi Dunia,” tutur suami Yani Suryani itu.
Membawa Warisan ke Masa Depan
World of Coffee 2025 bukan sekadar pameran, menurut Attila Majidi menjadi medan laga para maestro kopi dunia. Dari kompetisi penyeduh kopi kelas dunia World Brewers Cup, pelatihan, hingga lokakarya inovasi. Semuanya menjadi ruang bagi kopi lokal seperti Kopi Pak Datuak untuk bicara lantang di antara nama-nama besar Kopi ternama di Dunia.
Baca Juga :
Polres Solok Selatan Amankan 34 Paket Ganja Kering Siap Edar, Pelaku Ditangkap di Rumahnya
Attila turut bangga atas kehadiran Indonesia sebagai tuan rumah Pameran Kopi Dunia yang dapat memberi peluang emas untuk memperkuat posisi kopi nusantara di pasar global. Ini bukan hanya tentang rasa, tapi tentang cerita di balik setiap cangkir Pak Datuak yang naik posisi ke level dunia dan salah satu cita rasa kopi di butuhkan penikmat kopi di berbagai negara di dunia.
Menurut keterangan Pak Datuak alias nama akrab sapaan Attila Majidi sebagai seorang pemangku adat di Solok Selatan.
Bahwa pameran Kopi Dunia ini terbuka untuk publik, pelaku industri kopi pilihan yang sudah lolos seleksi nasional pada tahun 2025 lalu, dan bagi pencinta kopi sejati. Tiket early bird tersedia hingga 27 April 2025.
“Kopi bukan lagi sekadar minuman. Ia adalah budaya. Dan Kopi Pak Datuak adalah buktinya. Sekarang mendunia”. (adi)