Solsel,Kopasnews.com – Riuh sorak pendukung dan semangat juang pemain lokal kembali membahana di bumi Sarantau Sasurambi. GOR Rimbo Tangah, Kecamatan Sangir, menjadi saksi dimulainya Liga Askab PSSI Solok Selatan 2025, ajang sepak bola prestisius yang mempertemukan 16 tim terbaik dari berbagai penjuru Solok Selatan.
Tak hanya sekadar kompetisi untuk merebut piala bergilir dan hadiah jutaan rupiah, liga ini hadir sebagai panggung pembibitan atlet muda berbakat, ajang pertemuan antarklub, sekaligus simbol semangat kolektif membangun sepak bola dari akar rumput.
“Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai sportivitas, kami ingin liga ini menjadi pondasi bagi lahirnya generasi pesepak bola masa depan di Solsel,” kata Ketua Askab PSSI Solok Selatan, Muhammad Iqbal Chissa, ST, saat meresmikan pembukaan turnamen pada Senin (14/4/2025).
Baca Juga :
Zigo Rolanda : Negara Tidak Sedang Baik-Baik Saja, Solsel Masih Dapat Perhatian Pembangunan
Iqbal menegaskan bahwa membangun sepak bola tidak cukup hanya dengan semangat dan pertandingan, tapi juga komitmen jangka panjang. “Mengurus sepak bola itu tidak sederhana. Dibalik satu laga, ada kerja keras panjang yang harus dijaga konsistensinya,” tegasnya.
Ketua pelaksana turnamen, Aidil Fitri, menambahkan bahwa Liga Askab bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga laboratorium talenta. “Kita cari bukan hanya pemain terbaik, tapi juga pelatih, wasit, hingga suporter yang mampu menunjukkan kualitas dan semangat positif,” jelasnya.
Hadiah yang ditawarkan pun cukup menggoda. Juara pertama akan membawa pulang trofi, piagam, serta uang tunai Rp15 juta. Juara kedua berhak atas Rp10 juta. Sementara pemain terbaik dan top skor masing-masing diganjar Rp1 juta. Bahkan, suporter paling kompak dan kreatif juga akan menerima penghargaan sebesar Rp500 ribu.
Baca Juga :
Prestasi Gemilang: 83 Siswa SMAN 3 Solsel Diterima di 14 Kampus Terkenal di Indonesia
Turnamen yang berlangsung mulai 15 April ini akan mempertemukan 16 tim dari berbagai kecamatan. Mereka berasal dari Koto Parik Gadang Diateh (1 tim), Sungai Pagu (3 tim), Pauh Duo (2 tim), Sangir (7 tim), Sangir Jujuan (1 tim), Sangir Balai Janggo (1 tim), dan Sangir Batang Hari (2 tim).
Di sisi lain, Bupati Solok Selatan, Khairunas, menyampaikan apresiasi kepada Askab PSSI atas inisiatif menggelar Liga Askab ini. Menurutnya, turnamen ini lebih dari sekadar olahraga. Sepak bola adalah media pembinaan karakter dan persatuan masyarakat.
“Sepak bola bukan hanya tentang menang atau kalah. Ia juga membentuk kepribadian, kedisiplinan, dan solidaritas. Ini adalah hiburan rakyat yang sarat makna pembelajaran,” ujar Khairunas.
Baca Juga :
Dharmasraya Angkut Rp61,8 Miliar Untuk Penanganan Banjir
Bupati pun mengajak seluruh elemen pemerintahan, mulai dari camat hingga wali nagari, untuk menghidupkan kembali denyut olahraga di wilayah masing-masing. “Lapangan jangan hanya jadi hiasan. Harus hidup, harus ramai. Inilah simbol energi positif masyarakat Solsel,” tegasnya.
Sebagai pembuka yang penuh warna, laga perdana mempertemukan tim Pemkab Solsel dengan PS Alam Sangir Legend. Duel klasik yang sarat makna kebersamaan. Hasil akhir, PS Alam Sangir Legend berhasil membungkam tim Pemkab dengan skor tipis 2-1.
Turnamen ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru, sekaligus menghidupkan kembali GOR Rimbo Tangah sebagai pusat kegiatan olahraga yang membanggakan. (adi)



























