Kembangkan Komuditi Jagung Upaya Polres Solsel Dukung Ketahanan Pangan

Kapolres Solsel AKBP Muhammad Faisal Perdana melakukan penanaman biji jagung bersama Bupati Solsel, Ketua DPRD Solsel, Kejati Solsel dan Dandim 0309 Solok, Selasa (21/1) dok.kopasnews.com
Kapolres Solsel AKBP Muhammad Faisal Perdana melakukan penanaman biji jagung bersama Bupati Solsel, Ketua DPRD Solsel, Kejati Solsel dan Dandim 0309 Solok, Selasa (21/1) dok.kopasnews.com

 

Kopasnews.com – Kapolres Solok Selatan AKBP Muhammad Faisal Perdana mengungkapkan bahwa Polri melalui kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI berkomitmen mendukung program penanaman jagung serentak 1 juta hektar.  Program ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan program astacita Presiden RI Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Hari ini kita akan melakukan penanaman jagung di lahan seluas 2 hektar 7 hektar di lingkungan Mako Polres Solsel. Sementara penanaman jagung serentak 1 juta hektar secara nasional oleh Polri hingga ke daerah, dalam mendukung program astacita Presiden RI Prabowo Subianto,” kata AKBP Muhammad Faisal Perdana, Selasa (21/1/2025) di Golden Arm.

Baca Juga : Kapolres Solsel AKBP Arief Mukti Pamit dan Serahkan Jabatan kepada AKBP Muhammad Faisal Perdana

Dia menegaskan, peran Polri tidak hanya dalam pengamanan, namun juga dalam mendorong pengembangan pertanian di daerah guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ia menyebutkan, masih terdapat kesulitan dalam mencari penggarap yang tepat untuk lahan pertanian yang ada dilingkungan Mako Polres Solsel, sehingga tanah tersebut terkadang terbengkalai dan menjadi habitat bagi hewan buas.

“Maka perlu di garap sehingga ada azas manfaat di dapatkan oleh penggarap dalam peningkatan perekonomiannya,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan, Khairunas, menjelaskan bahwa pengembangan pertanian jagung di wilayahnya merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

Pada tahun 2023, sebutnya, Kabupaten Solok Selatan berhasil memproduksi 7.500 ton jagung dari lahan seluas 4.500 hektar. Ke depan, pengembangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk ketahanan pangan di tingkat kabupaten, tetapi juga di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Khairunas juga menyampaikan bahwa meskipun ketahanan pangan di daerah cukup baik, beberapa tantangan tetap ada, seperti perubahan iklim, keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta fluktuasi harga pasar yang tidak menentu.

“Oleh karena itu, kita minta Dinas Pertanian Solsel perlu memberikan dukungan untuk menyediakan bibit unggul dan pupuk yang tepat guna, serta memperkuat ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” tuturnya.

Baca Juga : Jalur Pendakian Gunung Kerinci Via Solsel Dibuka Kembali Sebagai Magnet Ekonomi Baru

Dengan luas lahan 11 hektar yang ada di Mako Polres Solsel, masih ada 6 hektar lagi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian jagung. Bagaimana lahan ini bisa dapat digarap sehingga bisa menghasilkan nilai manfaat untuk peningkatan perekonomian.

Untuk di ketahui, Solok Selatan berkontribusi 16 persen dari total produksi jagung di Sumbar, dan dengan potensi lahan yang subur, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Harga jagung yang dipatok oleh pemerintah pusat sebesar Rp5.000 per kilogram diharapkan dapat memberikan keringanan dan kesejahteraan bagi para petani lokal.

“Pengembangan pertanian jagung di Solok Selatan menjadi langkah konkret, untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan yang dapat menunjang ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional,” tutupnya. (adi)

 

error: Content is protected !!