Kopasnews.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solok Selatan (Solsel) bekerja di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pangan Nasional setara Kementerian dan Menteri Koordinator Bidang Pangan.
Dinas ini memiliki berbagai program strategis untuk mengoptimalkan sektor pertanian lokal dan perikanan guna mendukung ketahanan pangan serta perekonomian daerah untuk mewujudkan astacita.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solok Selatan, Nurhayati, menyatakan bahwa pihaknya memiliki tujuh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang tersebar di berbagai wilayah di Solsel. Masing-masing BPP dipimpin oleh seorang Koordinator Penyuluh yang bertanggung jawab untuk wilayah kerja sesuai dengan Nagari tempatnya berada.
Di samping itu, Dinas ini juga telah mencatatkan 1.509 Kelompok Tani (Keltan) yang terdaftar dalam sistem Simultan. Kelompok tani ini terus dievaluasi, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Termasuk penyediaan kebutuhan pupuk bagi para petani.
Baca Juga : Kepsek SMAN 3 Solsel Terima Penghargaan Kepsek Berkinerja Terbaik 2024 di Sumbar Berkat Hal Ini
“Pagu dana APBD Solsel memang belum bisa menunjang anggaran seluruh kebutuhan petani. Meski ada, tapi jumlahnya kecil. Dari Rp18 miliar anggaran di Dinas, hanya Rp5 miliar untuk seluruh bidang di Dinas pertanian. Sebab itu, kita terus jemput anggaran ke pusat,” ujar Nurhayati, Jumat (20/12/2024) saat ota lamak dengan awak media di Pondok Kopi Camintoran.
Dia menjelaskan, dalam bidang peternakan, Dinas ini mengelola kesehatan hewan dan Solsel membutuhkan sejumlah dokter hewan berkompeten yang bertugas memeriksa hewan ternak, termasuk mendeteksi masalah seperti ternak mandul atau gangguan kesehatan lainnya.
“Kita tidak punya dokter hewan di setiap 3 Nagari idealnya 1 nagari 1 dokter hewannya atau sekurang-kurangnya 1 dokter hewan untuk 3 Nagari. Jadi, kita kekurangan dokter hewan,” ujarnya.
Sektor perkebunan sawit di Solsel juga terus berkembang pesat, menjadikan daerah ini salah satu penghasil sawit terbesar di Sumatera Barat. Keberhasilan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Solsel pada tahun 2025.
Baca Juga : KPA Winalsa: Program Sekolah Lapangan Agroforestry Perhutanan Sosial Untuk Pemulihan Ekonomi
Mengenai sawit tadi itu target 250 juta kapita setiap tahun, nah untuk tahun 2045 PDRB Solok Selatan bisanya di dapatkan bila masyarakat bertanam sawit.
“Untuk Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dulu diberikan ke masyarakat 1 hektar Rp30 juta, sekarang tahun 2024 meningkat menjadi Rp60 juta,” bebernya.
Bidang perikanan di Solsel juga menunjukkan perkembangan positif. Dinas ini memiliki dua Balai Benih Ikan (BBI) yang berada di Kecamatan Pauh Duo dan Kecamatan Sangir. Ikan-ikan yang dibudidayakan dan disalurkan kepada masyarakat berasal dari dua BBI ini. Selain itu, Solsel memiliki banyak sungai besar dan kecil yang dimanfaatkan sebagai tempat penyebaran benih ikan.
“Pengembangan ikan lebih bertumpu pada sungai kecil dan besar, pemanfaatannya melalui masyarakat nagari setempat,” papar Nurhayati.
Dia mengatakan, Ketahanan pangan di Solsel juga menjadi perhatian serius. Dinas ini mengelola pemanfaatan lahan pertanian untuk memastikan kecukupan pangan masyarakat, seperti beras, cabai, bawang, dan berbagai jenis sayuran. Jagung, khususnya, sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ayam petelur dan ikan di wilayah Sumbar dan Jambi.
Baca Juga : Polsek Sangir Polres Solok Selatan Salurkan Bantuan untuk Warga Kurang Mampu
Dalam hal peternakan, Dinas ini bertanggung jawab terhadap ketersediaan protein hewani seperti ayam, daging, dan susu. Selain itu, Dinas ini juga menangani masalah kesehatan ternak, termasuk wabah penyakit dan serangan anjing liar yang meresahkan peternak di beberapa wilayah seperti Sungai Pagu, Sangir, dan Sangir Jujuan.
Untuk mendukung para petani, Dinas Pertanian menyediakan bantuan dan pembinaan melalui penyuluh pertanian yang berjumlah 56 orang. Mereka juga berperan dalam menetapkan Calon Petani dan Calon Petani (CPCL) serta merencanakan kebutuhan pupuk bersubsidi.
“Meskipun terdapat kelangkaan pupuk subsidi akibat dampak perang Rusia-Ukraina, kami pihak Dinas terus berusaha mengupayakan penyediaan yang cukup bagi petani Solsel,” ulasnya didampingi Sekdis Pertanian Yani Suryani, Kadis Kominfo Firdaus Firman dan Sekdis Kominfo Sony Andesta beserta jajarannya.
Baca Juga : Dinas Kominfo Solsel Bahas Kelanjutan Kerjasama Media Massa dengan Pemkab Solsel
Dengan segala upaya yang dilakukan, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solok Selatan kata Nurhayati, Dinas berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian dan perikanan lokal guna meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di daerah ini.
“Yang jelas bagaimana ketahanan pangan dapat terus dikembangkan dengan baik di daerah,” tutupnya. (adi)