Kopasnews.com – Nagari Bidar Alam, yang terletak di Sangir Jujuan, Solok Selatan, Sumatera Barat, menggelar serangkaian pertandingan dan perlombaan dalam rangka memperingati Hari Bela Negara pada 19 Desember 2024. Kegiatan ini tidak hanya dirayakan dengan meriah, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa, khususnya peran Nagari Bidar Alam sebagai pusat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1949.
Menurut Penjabat (Pj) Wali Nagari Bidar Alam, Epli Rahmat, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlihat dari banyaknya warga yang memadati setiap perlombaan yang diselenggarakan.
Baca Juga : Rp 43 Miliar Lanjutan Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Suliti
“Masyarakat sangat antusias dan memadati setiap lomba dan pertandingan yang kita gelar. Ada pertandingan sepakbola PDRI CUP yang diikuti 32 tim, lomba masakan khas Bidar Alam, lomba baca puisi, serta lomba fashion show,” ungkap Epli Rahmat di sela-sela kegiatan yang berlangsung Kamis (19/12/2024).
Epli berharap, peringatan Hari Bela Negara ini dapat menjadi ajang untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus mengenang perjuangan heroik yang terjadi di Solok Selatan, khususnya di Nagari Bidar Alam. “Sejarah PDRI dalam mempertahankan NKRI ini harus selalu kita sampaikan kepada generasi penerus bangsa, termasuk generasi muda di Bidar Alam, yang merupakan salah satu tempat bersejarah dalam perjuangan bangsa ini,” tambah Epli.
Baca Juga : Kekhawatiran Nasabah Akibat Kasus Likuidasi BPR Pakan Rabaa, Ini Jawaban Direktur Utama BPR Solok Selatan
Nagari Bidar Alam memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan Indonesia, terutama saat Syafrudin Prawiranegara, yang saat itu menjabat sebagai Ketua PDRI, tiba di wilayah tersebut setelah menempuh perjalanan sulit melalui sungai dan hutan belantara.
Kedatangan PDRI ke Bidar Alam disambut dengan penuh semangat dan kebanggaan oleh rakyat setempat, yang rela mengorbankan segala yang mereka miliki demi mendukung Republik Indonesia. Bantuan moral dan material dari masyarakat Bidar Alam pada masa itu sangat berarti dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan Hari Bela Negara di Nagari Bidar Alam menjadi momentum penting untuk mengingatkan masyarakat akan jasa para pahlawan, serta menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Sementara itu, Camat Sangir Jujuan Elfi Hendri mengatakan, tanpa adanya perjuangan dan pergerakan PDRI di Bidar Alam pada tahun 1949, maka Bangsa Indonesia ini tidak akan ada dan tidak akan merdeka.
Begitu besarnya jasa dan pengorbanan PDRI dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari tangan penjajahan Belanda. Jejak dan peninggalan sejarah PDRI di Bulian, Nagari Bidar Alam, menjadi bukti sejarah perjuangan Syafruddin Prawiranegara untuk Bangsa dan Negara Indonesia.
“Semestinya Ibu Kota RI pertama pada masa Pemerintahan Darurat ini dan situs sejarahnya mendapatkan perhatian Pemerintah,” tuturnya. (adi)