Kopasnews.com – Hingga hari ini, belum ada kejelasan terkait pelaksanaan program makan siang gratis untuk siswa di Solok Selatan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan, Syamsuria, mengungkapkan bahwa tidak ada petunjuk teknis (juknis) yang dapat dijadikan acuan terkait program ini, baik di tingkat Kementerian Pendidikan maupun lembaga lainnya.
“Belum ada juknisnya, baik dari Kementerian atau badan lain. Sampai sekarang, kami belum mendapatkan gambaran yang jelas, termasuk apakah program ini akan menggunakan dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Juknis BOS pun belum turun,” ujar Syamsuria.
Baca Juga : Kekhawatiran Nasabah Akibat Kasus Likuidasi BPR Pakan Rabaa, Ini Jawaban Direktur Utama BPR Solok Selatan
Kepastian mengenai apakah makan siang akan diberikan secara gratis atau tidak juga masih menjadi pertanyaan. “Kabarnya, anggaran per siswa diperkirakan Rp10 ribu, namun kami masih belum menerima informasi resmi mengenai apakah hal ini berlaku di seluruh daerah di Indonesia,” tambah Syamsuria.
Beberapa daerah, seperti Kota Sawahlunto, diketahui telah melakukan uji coba program ini dengan anggaran makan siang sebesar Rp10 ribu per siswa, yang anggarannya diambil dari Dinas Pendidikan setempat. Meski demikian, kabupaten dan kota lainnya masih menunggu petunjuk lebih lanjut.
Syamsuria juga menambahkan bahwa kabar pembentukan Badan Gizi Nasional dan Badan Gizi Daerah telah beredar, namun hingga kini belum ada instruksi resmi yang diterima oleh pemerintah daerah.
Baca Juga : Rp 43 Miliar Lanjutan Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Suliti
Saat ini, pemerintah kabupaten kota di seluruh Indonesia merasa kebingungan akibat ketidakjelasan tersebut. Para pihak terkait masih menunggu arahan lebih lanjut dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau lembaga yang berwenang mengenai pelaksanaan program makan siang gratis untuk siswa. (adi)