Kopasnews.com – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan tengah mempersiapkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025-2029, dengan fokus pada berbagai program unggulan.
Salah satu yang akan diusulkan adalah implementasi kurikulum muatan lokal Budaya Alam Minangkabau (BAM) Solok Selatan di tingkat SD dan SMP, yang bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan pelestarian kearifan lokal.
Wakil Bupati Solok Selatan, Yuliam Efi, mengungkapkan bahwa kurikulum BAM Solok Selatan merupakan bagian dari visi pembangunan daerah dalam RPJPD 2025-2045, dengan menekankan pada pencapaian Solok Selatan yang Maju, Berintegritas, Berbudaya, dan Berkelanjutan. Visi tersebut akan diperkuat oleh misi kelima, yakni penguatan ketahanan sosial dan budaya.
Baca Juga : Rp 43 Miliar Lanjutan Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Suliti
“Implementasi pembelajaran BAM Solok Selatan adalah upaya nyata untuk melestarikan kearifan lokal melalui pendidikan. Kami berharap kurikulum ini tidak lagi menjadi mata pelajaran pilihan, melainkan diwajibkan bagi siswa SD dan SMP,” ujar Yuliam Efi dalam Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Aula Hotel Pesona Alam Sangir pada Selasa (17/12/2024).
Lebih lanjut, dalam penyusunan kurikulum dan bahan ajar BAM, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan tenaga ahli dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Dr. Satya Gayatri, M.Hum, serta narasumber dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatera Barat, Undri S.S., M.Si. Melalui FGD tersebut, diharapkan berbagai masukan dari pemangku kepentingan dapat diakomodasi demi penyempurnaan kurikulum BAM ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solok Selatan,Dr Syamsurizaldi, juga turut berperan sebagai panelis dalam acara tersebut. FGD ini diselenggarakan oleh empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Baca Juga : Kepsek SMAN 3 Solsel Terima Penghargaan Kepsek Berkinerja Terbaik 2024 di Sumbar Berkat Hal Ini
Hadir dalam kegiatan tersebut, unsur Forkopimda, staf ahli Bupati, Kepala OPD, serta perwakilan dari berbagai lembaga pendidikan, adat, keagamaan, dan kepemudaan. Penyelenggaraan FGD ini diharapkan dapat mengoptimalkan partisipasi dan masukan dari seluruh pihak terkait dalam rangka menyusun kurikulum yang lebih baik untuk masa depan pendidikan di Solok Selatan. (adi)