Kopasnews.com – Kasus likuidasi yang menimpa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pakan Rabaa di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, yang baru-baru ini diberitakan, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan nasabah BPR lainnya di wilayah tersebut. Meskipun likuidasi BPR Pakan Rabaa merupakan kasus terpisah yang ditangani oleh OJK, dampak psikologisnya terasa pada nasabah BPR lainnya, termasuk di PT BPR Solok Selatan yang berlokasi di Padang Aro.
Direktur Utama PT BPR Solok Selatan, Ronaldi Makmus, menyampaikan klarifikasi terkait isu ini pada Selasa (17/12/2024), dan menegaskan bahwa operasional BPR Solok Selatan tetap aman dan berjalan dengan baik. Dalam pertemuan dengan awak media, Ronaldi menjelaskan bahwa pemberitaan mengenai penutupan BPR Pakan Rabaa menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat, khususnya nasabah BPR Solok Selatan.
Baca Juga : Bupati Bersama Anggota DPR RI Zigo Rolanda Tinjau Kebutuhan Infrastruktur di Solok Selatan
“Saat ini di Kabupaten Solok Selatan hanya ada tiga BPR yang masih beroperasi, yakni BPR Solok Selatan di Padang Aro, BPR Sarantau Sasurambi di Sungai Pagu, dan BPR Pakan Rabaa di Kecamatan KPGD. Kasus yang terjadi di BPR Pakan Rabaa tidak berhubungan dengan BPR Solok Selatan,” jelas Ronaldi.
Menurut Ronaldi, meskipun proses likuidasi BPR Pakan Rabaa tidak mempengaruhi BPR lainnya secara langsung, efek psikologisnya tetap dirasakan oleh nasabah, seperti adanya penarikan dana besar-besaran yang tidak biasa. “Beberapa nasabah datang menarik seluruh dananya, ada juga yang bertanya apakah kami masih beroperasi atau sudah ditutup,” tambah Ronaldi.
Ia menegaskan bahwa PT BPR Solok Selatan terus menjalankan operasionalnya dengan pengawasan ketat dari OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Kami sudah melakukan audit tahunan oleh OJK dan pengawasan bulanan oleh komisaris. Dana nasabah kami dijamin oleh LPS dan kami dalam kondisi yang sehat,” jelasnya.
Ronaldi juga menyampaikan bahwa BPR Solok Selatan tidak terpengaruh oleh masalah yang dihadapi oleh BPR Pakan Rabaa, karena struktur kepengurusan dan kepemilikan saham yang berbeda. “BPR Solok Selatan tetap beroperasi normal dan memiliki kekayaan lebih dari Rp 15 miliar dengan tren pertumbuhan yang positif,” tambahnya.
Baca Juga : Penampilan Tari Kolosal Memukau Ribuan Pengunjung di Halaman Istano Basa Pagaruyung
Sebagai informasi, BPR Solok Selatan saat ini juga menjalin kerja sama dengan Koperasi Bima 2 di Sungai Kunyit, yang semakin memperkuat posisi keuangan dan operasional BPR Solok Selatan di daerah tersebut.
“Nasabah kami tidak perlu khawatir. Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dana nasabah dan memastikan semua transaksi berjalan dengan lancar. BPR Solok Selatan dalam kondisi sehat dan aman,” tutup Ronaldi.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat, khususnya nasabah BPR Solok Selatan, dan memastikan kelangsungan operasional lembaga tersebut di tengah isu yang sedang berkembang.(adi)