Bupati Atasi Beban Orang Tua Siswa Dengan Cara Ini

Komitmen Kepala SMA/SMK/SLB majukan pendidikan di Solok Selatan dalam agenda Bintek 2024 di Pesona Alam Sangir, Selasa (3/9). Dok.kopasnews.com
Komitmen Kepala SMA/SMK/SLB majukan pendidikan di Solok Selatan dalam agenda Bintek 2024 di Pesona Alam Sangir, Selasa (3/9). Dok.kopasnews.com

 

Kopasnews.com – Bupati Solok Selatan Khairunas menegaskan, agar Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB termasuk SMP untuk tidak Bebani lagi orang tua atau wali murid dengan cara sharing dana pendidikan antara Pemkab Solok Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sebab Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah mencanangkan program sekolah gratis untuk masyarakat daerah, dan semua harus di gratiskan demi mendukung kualitas pendidikan di daerah.

“Kita jangan bebani lagi orang tua siswa.  Karena kita sudah canangkan program seragam gratis, pendidikan itu harus gratis. Jadi, kita harap biaya pendidikan ini fifti-fifti, 50 persen dari Pemkab Solok Selatan dan 50 persen lagi dari Provinsi Sumbar. Karena tidak seluruh orang tua atau wali murid mampu untuk pendidikan, harus gratis dan ini harus kita sikapi bersama,” pesan Bupati Solok Selatan Khairunas kepada seluruh Kepala SMA/SMK/ SLB saat Bintek di Pesona Alam Sangir, Selasa (3/9/2024).

Baca Juga : Solsel Mencetak Sejarah Dengan Mewisuda 1.514 Hafidz Quran

Bupati menargetkan pembenahan kualitas masyarakat di sektor pendidikan yang merupakan program pendidikan jangka panjang daerah. Salah satu bentuk dukungan Pemkab Solsel, yakni realisasi program seragam gratis TK, SD, SMA/SMK se Solok Selatan.

“Kepala SMAN/SMK/SLB bagian dari keluarga kami, diharapkan terus mendukung pengembangan pendidikan di daerah. Bagaimana kedepan terus mampu berdaya saing seiring kemajuan teknologi dalam berdedikasi dilingkup pendidikan di sekolah,” paparnya.

Masuk ke periode ke 2 sebagai pengabdian untuk Solsel. Tentu saja masih banyak yang harus dibenahi di Solsel, terutama terkait Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing.

“Mana yang baik tentu kita lanjutkan dan mana yang buruk akan kami evaluasi sebagai kepala daerah,” paparnya.

Baca Juga : Peningkatan Minat Pendidikan Agama Menyongsong Masa Depan Bangsa

Dia menyebut, plus minus kewenangan SMA/SMK diambil alih Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
Baiknya, APBD Kabupaten tidak tersedot. Kelemahannya, ruang-ruang kosong harus diisi. Oleh sebab itu, Pemkab dan kepala SMA/SMK harus bekerja sama saling mendukung dalam memajukan pendidikan.

“Nah, kalau pendidikan ditingkat SMA/SMK gagal. Yang buruk itu bukan provinsi, tapi Kabupaten,” terangnya.

“Sukses itu tidak datang secara tiba-tiba, akan tetapi disiapkan dengan matang. Pemkab Solsel telah melakukan uji kompetensi pegawai, eselon 3 dan 4 serta fungsional. Jadi, jabatan itu harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam mencapai visi misi kedepannya,” pungkasnya.

Baca Juga : Siswa SMAN 1 Padang Raih Medali Perak Olimpiade Fisika Internasional

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK/SLB Solok Selatan Asril mengatakan, dilaksanakan selama dua hari dalam mengembangkan langkah strategis memajukan pendidikan dilingkup Dinas Pendidikan Sumatera Barat.

“Perhatian Pemkab Solsel telah kami rasakan terutama program seragam sekolah gratis, juga kami berharap bantuan lainnya dalam pengembangan pendidikan di Solok Selatan,” katanya.

Kepala Cabang Dinas Solok Raya Eko Sunanto menyampaikan, agar Kepala Sekolah dilingkup Dinas Pendidikan Sumbar dapat memberikan yang terbaik untuk daerah dan membantu kepala daerah dalam  merealisasikan programnya.

“Doakan beliau dalam perjuangannya dan sukses,” pesannya.(adi)

error: Content is protected !!