Kopasnews.com – Tradisi Malapeh Kawua untuk menyambut musim tanam kedua tahun 2024 digelar masyarakat Kecamatan Talamau, khususnya di Nagari Tabek Sirah Talu, Kabupaten Pasaman Barat.
Bupati Hamsuardi berharap agar niat baik kelompok tani menjelang turun ke sawah mendapat ridho dari Allah SWT. Ia menyebutkan bahwa tradisi ini merupakan bentuk syukur dan strategi untuk meningkatkan hasil panen, dengan target mencapai 8 hingga 10 ton per hektar.
“Allah akan memberi rezeki apabila manusia berusaha dan berikhtiar di jalan-Nya. Apapun yang dilakukan, baik menanam padi maupun usaha lainnya, perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh,” ujar Hamsuardi, Senin (15/7) di Masjid Raya Nurul Iman Jorong Tabek Sirah Talu.
Baca Juga : Bupati Solok Selatan Dorong Media Massa untuk Mendukung Pembangunan Daerah
Ia juga menambahkan bahwa sawah di Talu memiliki luas 2000 hektar, dengan 400 hektar di antaranya sudah melaksanakan dua kali musim tanam. Sisanya baru satu kali musim tanam.
Hamsuardi mendorong para petani untuk meningkatkan frekuensi penanaman hingga 2-3 kali setahun, dengan dukungan tambahan subsidi pupuk yang mencapai 1000 ton urea dan NPK.
Pj Wali Nagari Tabek Sirah Talu, Refqi Jufri, juga menyampaikan terima kasih kepada tim panitia yang telah merancang kegiatan tersebut.
Baca Juga : Kloter BTH 12 Jemaah Haji Riau Selamat Tiba di Tanah Air
Ia menjelaskan bahwa Malapeh Kawua dilaksanakan setiap tahun sebagai ungkapan syukur atas berkah dari Allah SWT. Karena pandemi, tradisi ini sempat terhenti selama dua tahun terakhir. Refqi berharap hasil panen tahun ini menjadi berkah dan melimpah.
Acara Malapeh Kawua mengusung tema “Tuah Nagari Dek Sapakaik, Tuah Patahunan Dek Sarantak,” yang menekankan pentingnya kebersamaan dalam kebaikan. Tradisi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk terus berusaha dan bersyukur atas hasil yang telah dicapai. (him)
