Kopasnews.com – Dalam upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat banjir bandang atau galodo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan pemerintah setempat akan melaksanakan peledakan batu besar yang tersisa dari material banjir.
“Rencananya, peledakan ini akan kita dilakukan besok, Jumat (31/5),” ujar TA Kepala BNPB, Koloner Inf Hery Setiono, Kamis (30/5/2024).
Peledakan ini akan ditargetkan pada sasaran terpilih, dengan dua batu sebagai uji coba pertama.
“Kami akan memantau dampak yang terjadi setelah peledakan untuk mengevaluasi keamanan dan dampak geologisnya,” ungkap Kolonel Hery.
Setelah peledakan dilakukan, kondisi geologi sekitar akan diamati untuk memastikan tidak terjadi pergeseran yang membahayakan.
BNPB telah memperhitungkan segala aspek terkait keamanan, baik bagi masyarakat maupun aspek geologis. Proses pengeboran batu yang akan diledakkan tengah dilakukan, dan batu yang tidak diledakkan akan diposisikan ke tempat yang lebih stabil.
Upaya peledakan ini telah disosialisasikan kepada warga setempat, dengan evakuasi warga dalam radius 500 meter dari lokasi peledakan sebagai langkah keamanan utama. “Kami memastikan bahwa ledakan diproporsionalkan dengan besaran batu, untuk meminimalkan dampak yang mungkin timbul,” tambah Hery.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti, menyatakan bahwa peledakan batu ini merupakan langkah preventif untuk meminimalisir risiko bencana di masa mendatang.
“Dengan adanya peledakan ini, kami berharap dapat mengurangi bahaya yang timbul akibat potensi batu berguling saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” ungkapnya.
Selain peledakan batu, proses normalisasi sungai juga telah dimulai sebagai bagian dari upaya keseluruhan dalam mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut. (put)