Sebanyak 29 Orang Warga Tanah Datar Dinyatakan Hilang, 2.500 Orang Mengungsi

Alat berat jenis ekscavator terlihat sedang membersihkan material banjir bandang berupa tanah lumpur, kayu, batu dan serpihan rumah warga yang berserakan Minggu (13/5)
Alat berat jenis ekscavator terlihat sedang membersihkan material banjir bandang berupa tanah lumpur, kayu, batu dan serpihan rumah warga yang berserakan Minggu (13/5)

Kopasnews.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama tim sedang berupaya melakukan pencarian 29 orang korban yang masih belum ditemukan pasca banjir bandang atau galodo menghantam daerah kerajaan Pagaruyung itu. Bahkan jumlah warga di pengungsian mencapai 2.500 orang.

“Korban yang hilang masih banyak, untuk melakukan pencarian pencarian kami dibantu oleh Basarnas, TNI, Polri, relawan, masyarakat dan lainnya. Juga akan menggunakan Drone ternal sebagai alat manual untuk memudahkan pencarian korban yang masih hilang,” ujar Bupati Kabupaten Tanah Datar Eka Putra menjelaskan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Senin (13/5/2024) dalam pertemuan di Gedung VVIP Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM).

Dia berujar, pasca bencana banjir lahar dingin, longsor dan air bah, saat ini ada warga Tanah Datar yang berada di pengungsian dan jumlahnya cukup banyak mencapai 2.500 orang.

Baca Juga : Jalan Penghubung Bomas Koto Baru Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

“Ribuan warga ini semuanya kami tampung dan kami sediakan tenda. Kami juga sudah mendirikan dapur umum untuk membantu para pengungsi, dan kebutuhan mereka,” bebernya.

Bupati Eka Putra juga melaporkan, rumah warga yang rusak berat dampak dari bencana alam tersebut sebanyak 84 unit, rusak sedang 125 unit dan rusak ringan 17 unit.

Sedangkan rumah warga yang hanyut diterjang air sebanyak 6 unit, jembatan rusak sebanyak 27 unit, fasilitas pendidikan sebanyak 1 unit, tempat ibadah 1 unit dan irigasi rusak sebanyak 33 unit.

Lahan pertanian warga yang rusak diterjang air seluas kurang lebih 150 hektare dan hewan ternak (sapi dan kambing) warga yang hanyut sebanyak 41 ekor.

“Data sementara jumlah warga kami meninggal dunia 19 orang, luka-luka 20 orang dan korban hilang sebanyak 29 orang. Kendaraan bermotor roda 4 sebanyak 46 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 115 unit,” tuturnya.

Baca Juga : Korban Banjir Dibekali Asesmen dan Trauma Healing

Sementara, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto  menyarankan agar Gubernur Sumatera Barat mengeluarkan status tanggap darurat terkait bencana alam yang melanda beberapa kabupaten/kota yang berada di sekitar gunung Marapi.

Dia juga mengatakan beberapa langkah yang harus segera dilakukan, diantaranya korban yang meninggal dunia segera diberikan hak-haknya dan korban hilang harus betul-betul dicari dan ditemukan maksimal dalam 6 hari ke depan.

“Intinya, kebutuhan masyarakat harus kita penuhi sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Tidak hanya masyarakat, termasuk seluruh tim yang bekerja di lapangan,” ucapnya. (wil)

error: Content is protected !!