Kopasnews.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan telah melakukan inovasi dan lompatan-lompatan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak sekolah di era digitalisasi saat ini.
Mulai dari pembinaan rutin sekolah-sekolah, kunjungan ke pustaka sekolah seiring dilakukan klasifikasi, afiliasi termasuk penilaian perpustakaan sekolah di berbagai aspek.
“Sejak kita lakukan pembinaan, setiap sekolah sudah ada daftar pengunjung pustaka sekolah. Rekap jumlahnya akan dikirim sekolah setiap bulannya, baik di tingkat SD, SMP dan SMA sederajat,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan Putra Nusa, Kamis (9/5/2024) di kantornya.
Dia menyebut sudah diadakan kompetensi perpustakaan di Solok Selatan di tahun 2023, SMAN 7 Solok Selatan dan SMAN 5 Solok Selatan yang menjadi terbaik dan SMAN 5 keluar sebagai Juara pertama mewakili Solok Selatan ke tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Pentingnya pembinaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah dan perpustakaan kabupaten karena Pustaka jadi visi pertama Bupati dan Wabup Solsel.
Baca juga : Merdeka Belajar Tantangan Dan Kesempatan Memajukan Pendidikan
Baca juga : Tranformasi Pendidikan Bukanlah Hal Yang Mudah
“Kita pihak Dinas menyarankan sekolah agar diutamakan buku pelajaran supaya minat baca meningkat disamping buku pengetahuan umum. Sekolah harus mampu memberikan gambaran jumlah buku sesuai dengan jumlah anak. Salah satu sampel pembinaan yang sudah kita lakukan di SMAN 6 Solsel, sekarang jumlah pembaca di pustaka sekolah itu mencapai 528 orang per bulan. Tertinggi dari semua sekolah di Solsel,” bebernya.
Jadi, dengan lompatan dan inovasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan sehingga bisa diperkirakan 80 persen siswa sudah meningkatkan keinginannya untuk terus menggunakan waktu di perpustakaan sekolah.
Selain buku manual, Pustaka sekolah harus menyediakan wife, dan sediakan laptop. Guna disediakan untuk membuka buku digital pelajaran yang tidak ada di buku pustaka.
“Sekolah juga harus sediakan pustaka digital, sehingga siswa dapat mengakses buku yang dibutuhkan dan tidak ada di Perpustakaan sekolah,” ujar Putra Nusa.
Sementara Perpustakaan Kabupaten menyediakan buku umum dan buku pelajaran yang belum tersedia di sekolah. Anak-anak butuh buku di sekolah tidak ada, makanya di pustaka kabupaten tersedia dan ada.
“Kita harapkan siswa bisa meminjam buku di perpustakaan kabupaten setiap membutuhkan dan buku masih tersedia. Ketersediaan buku itu, jumlah anak dan jumlah buku harus tersedia tiga kali lipat sehingga ketika peminjaman dilakukan. Stok buku itu masih saja tersedia,” jelasnya.
Putra Nusa menyampaikan, kondisi saat ini perpustakaan kabupaten memang belum banyak pembaca yang datang setelah lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah, karena siswa fokus mengikuti seleksi dan ujian masuk Perguruan Tinggi (PT). Mereka sedang sibuk ke kota-kota besar yang ada perguruan tinggi yang diminatinya.
“Banyak kunjungan apabila siswa di akhir dan pertengahan semester, termasuk mahasiswa datang mencari buku untuk penulisan skripsi atau tesis baru banyak berkunjung ke Pustaka Kabupaten. Atau melakukan penelitian. Disitu pengunjung akan meningkat,” jelasnya.
“Beberapa periode ini yang membuat kunjungan perpustakaan fluaktif naik dan fluaktif turun. Jadi, ada kala pengunjung pustaka tinggi dan rendah,” tutupnya. (adi)