Penjelasan Geologi Terkait Lahar Dingin Yang Mengalir di Beberapa Daerah di Sumbar

TNI-Polri, Pemkab Agam dan masyarakat berjibaku membersihkan material lumpur lahar dingin di daerah itu akibat dampak erupsi Gunung Marapi. Dok istimewa
TNI-Polri, Pemkab Agam dan masyarakat berjibaku membersihkan material lumpur lahar dingin di daerah itu akibat dampak erupsi Gunung Marapi. Dok istimewa

 

Kopasnews.com – Lahar dingin yang menyapu beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat (Sumbar) yakni Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang, termasuk Bukittinggi, disebabkan oleh Erupsi Gunung Marapi sudah terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 lalu hingga sekarang.

Kepala Badan Geologi Kementerianö Energi dan Sumber Daya Mineral Dr. Ir. Muhammad Wafid mengatakan, Erupsi Gunung Api kali ini menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng.

Nah, pada saat turun hujan. Air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan material vulkanik yang menghasilkan lahar yang mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah, terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak Gunung Marapi.

Seperti hal yang terjadi pada Jumat 5 April 2024 sekira pukul 15.45 wib sore. Berdasarkan rekaman seismograf di Pos PGA Marapi, Bukittinggi.

Baca Juga : Polres Padang Panjang Tinjau Jalan Padang-Bukittinggi Tertimbun Material Lahar Dingin

“Dari sekitar pukul 14.00 -15.30 WIB terekam getaran/tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak G. Marapi, yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar,” ujar Muhammad Wafid.

Daerah yang terdampak yakni Bukik Batabuah, Kecamatan Candung dan memutus jalan Bukik Batabuah-Lasi.

Di Nagari Aia Angek, Kecamatan Sepuluh Koto, memutus jalan Padang
Panjang-Bukittinggi. Di Kecamatan Sungai Pua dan beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah.

Dia menyebut, sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga siaran pers ini disusun, katanya rekaman seismograf masih mengindikasikan adanya hujan yang turun di wilayah Gunung Marapi.

“Sehubungan dengan hal itu, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap lahar maka kami diimbau kembali agar masyarakat untuk sementara waktu menjauhi bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak G. Marapi,” pesannya Wafid.

Dia menyebut, hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut;

Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Baca Juga : Bupati Tanah Datar Tinjau Lokasi Terdampak Lahar Dingin

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai
yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman
bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker
penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah
dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak
menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas
sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Baca Juga : Iran Akan Balas Serangan Israel Yang Menewaskan Penasehat Militer dan Komandan Senior Iran

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah
Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos
Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk
mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi

“Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat
memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui
aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia
(www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG baik facebook, twitter, dan instagram). (*/auf)

error: Content is protected !!