Solsel, kopasnews.com – Rumah Sakit (RS) Pratama Solok Selatan disiapkan menjadi pusat penanganan ginjal. Upaya ini bentuk kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Solok Selatan bersama Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernevri) Wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Bupati Solok Selatan Khairunas mengatakan pihaknya menyambut baik kerjasama itu. Dan siap memberikan dukungan penuh untuk menjadikan RS Pratama ini bisa menjadi pusat penanganan masalah ginjal. Untuk itu perlu dilakukan banyak persiapan, mulai dari kesiapan rumah sakit hingga koordinasi dengan banyak pihak.
“Luas wilayahnya sudah kami disediakan. Kami juga saat ini sedang berkonsultasi untuk menaikkan tipe rumah sakit menjadi Tipe D. Untuk itu kesiapan yang paling utama adalah sumber daya manusia, insyaallah dalam waktu dekat nanti, kita sampaikan ke Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan,” kata Bupati Sols Khairunas, Senin (19/12/2022)
RS Pratama Solok Selatan ini terletak di Nagari Lubuak Malako, Kecamatan Sangir Jujuan.
Bupati Khairunas mengungkapkan segera meng-upgrade tipe rumah sakit ini, juga merupakan salah satu persiapan yang dilakukan untuk menjadikan rumah sakit yang beroperasi sejak November 2022 ini bisa menjadi pusat penanganan ginjal.
“Kita harapkan enam bulan ke depan rumah sakit ini sudah naik kelas menjadi Tipe D,” jelasnya.
dr. Harnavi Harun yang mewakili Pernefri wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepri mengatakan rumah sakit ini akan disiapkan untuk menjadi pusat penanganan ginjal tidak hanya untuk wilayah Solok Selatan saja.
Melainkan untuk Kabupaten/Kota di Sumbar hingga Provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi.
“Potensinya untuk ginjal ini sebetulnya masih terbatas fasilitasnya. Kebetulan Pemkab Solsel sangat memberikan dukungan. Saya sebagai Pernefri Sumbar, Riau, Kepri itu menyiapkan sumber daya manusianya,” ujarnya.
Baca Juga : RS Pratama Solok Selatan Segera Beroperasi, Ini Jenis Pelayanannya Menurut Kadinkes !
Nah, kalau SDM sudah ada, Pemkab support luar biasa, tentu akan cepat terjadinya center untuk penanganan ginjal di wilayah Solok Selatan dan kabupaten sekitar lainnya. Sehingga kita harapkan bukan ke RSUP M. Djamil saja kalau untuk masalah ginjal, Solok Selatan juga harus mengampu daerah kabupaten/kota yang ada di sekitarnya targetnya.
Menurut dia, persiapan yang perlu dilakukan mulai dari kesiapan bangunan yang direncanakan akan dilakukan pembangunan tambahan, kemudian kesiapan dari peralatan yang akan digunakan.
“Pernefri nantinya akan memberikan dukungan dari sumber daya manusia, mulai dari dokter konsultan, tenaga pendidik, dan lain sebagainya,” paparnya.
Harnavi mengungkapkan sebenarnya RS Pratama sudah mulai bisa memberikan pelayanan untuk penyakit ginjal mulai akhir tahun atau awal tahun 2023. Namun untuk bisa melayani hingga ke wilayah di luar Solok Selatan setidaknya akan memakan waktu paling lama dua tahun.
Salah satunya nati akan dijadikan rumah sakit jejaring penelitian ginjal. Kalau udah rumah sakit jaring pendidikan ginjal tentu semua aktivitas ada pelatihan pendidikan tenaga untuk ginjal bisa dilaksanakan di wilayah kita karena Sumbar, Riau, Kepri masih terbatas, masih sedikit.
“Nah, kebetulan Pemkab Solsel welcome dan sangat mensupport kami tentu mengambil kondisi ini supaya daerah bisa dimaksimalkan ke depannya bukan di M. Djamil saja,” bebernya. (adi)