Sore membara, satu unit rumah permanen berukuran 12×8 meter milik Anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari di Jorong Sungai Gading, Nagari Sungai Kunyit Barat (SKB), Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan ludes jadi abu.
Peristiwa itu terjadi, Rabu (28/7/2021) sekitar pukul 17.30 WB sore, ketika penghuni rumah tengah berada di sekitar rumah yang terletak didepan jalan Provinsi itu.
“Api secara tiba-tiba terlihat memerah dari atap, persis ditengah-tengah loteng rumah milik Anggota Bamus Nagari SKB. Dugaan sementara akibat konsleting arus listrik, sebab rumah itu sudah berusia puluhan tahun,” kata Pj Wali Nagari Sungai Kunyit Barat, Harmaini Said, Rabu (28/7/2021) malam.
Dijelaskannya, rumah tersebut milik Murniati,43, salah seorang anggota Badan Musyawarah (Bumus) Nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo, beberapa tahun ini dihuni oleh pedagang kasur atas nama Sarpan,52 tahun.
Barang berharga milik pedagang kasur tersebut tidak berapa yang bisa diselamatkan warga, karena api dengan cepat menjalar dari tengah rumah hingga kepintu masuk dan ke pintu dapur. Hal ini jadi penyebab utama masyarakat sulit denga cepat selamatkan barang dagangan di rumah anggota Bamus itu.
“Hanya beberapa kasur dari kapas yang bisa diselamatkan, selebihnya sudah jadi abu bersama rumah Anggota Bamus Nagari kami,” ujar Harmaini.
Upaya warga dalam membantu memadamkan api sangat sulit, sebab di Jorong Sungai Gading sangat sulit air. Sehingga untuk menyiram jelang mobil pemadam kebakaran (Damkar) datang susah dan ini jadi pemicu utama rumah anggota Bamus dengan cepat dimakan api.
Saat ini Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) sudah ada, namun sedang dalam proses pengerjaan jaringan air bersih untuk masyarakat Sungai Gading dan jorong lainnya di Kecamatan Sungai Kunyit Barat.
“Untuk penyediaan air bersih, saat ini Program PAMSIMAS sedang berjalan pengerjaan saluran,” bebernya.
Wali Nagari Sungai Kunyit Barat itu mengatakan, api sudah mulai padam Mobil Damkar baru tiba di lokasi.dengan kondisi jarak tempuh sangat jauh, tiga Kecamatan hanya andaikan satu unit mobil Damkar.
“Ini yang terjadi, sehingga rumah permanen berusia puluhan tahun ini milik Anggota Bamus kami tidak bisa diselamatkan dari api. Kerugian sementara belum kami hitung,” tuturnya. Adi