Hukum  

Pedagang Es Ditemukan Diduga Gantung Diri di Ruko Servis Elektronik

Korban diduga gantung diri dievakuasi dari lokasi ruko tempat servis barang elektronik di Tanjung Harapan Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir. (28/11).
Korban diduga gantung diri dievakuasi dari lokasi ruko tempat servis barang elektronik di Tanjung Harapan Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir. (28/11).

 

Solsel, kopasnews.com –  Padang es keliling bernama Noza Firdaus 29 tahun ditemukan gantung diri oleh sales sepeda motor ketika hendak meminta tagihan, ia melihat korban tergantung di kuda-kuda atap salah satu ruko tempat servis barang elektronik dengan kain sarung warna merah di Jorong Tanjung Harapan, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

Peristiwa itu terjadi Selasa (28/11/2023) sekira pukul 15.30 wib ketika suara azan berkumandang di Masjid.

“Adik ipar saya (korban diduga gantung diri) pertama kali ditemukan oleh sales motor ketika hendak meminta tagihan kepada korban. Kami pihak keluarga  belum tau persis penyebab ia melakukan bunuh diri,” kata Kasri, kakak ipar korban usai evakuasi korban.

Mantan Wali Nagari Lubuk Gadang Timur itu menyebut dapat kabar kalau adik iparnya bunuh diri dari warga. Ia terkejut mendapatkan kabar buruk tersebut dan langsung menuju lokasi kejadian.

Ternyata informasi yang disampaikan warga tersebut benar adanya, dia mendapati bersama warga sudah tergantung di kayu loteng ruko tersebut.

“Korban besok Rabu kita makamkan di pandan pekuburan persukuan di Gadung, Nagari Lubuk Gadang Timur. Korban memiliki satu anak perempuan yang saat ini baru duduk dibangku kelas I Sekolah Dasar,” jelasnya.

Baca Juga : Satu Dari Dua Remaja Korban Tenggelam Berhasil Ditemukan

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Iptu Sudirman menjelaskan, peristiwa dugaan gantung diri ini terjadi sekira pukul 15.30 wib di Jorong Tanjuang Harapan, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir. Korban pertama kalinya ditemukan gantung diri oleh salah seorang sales motor yang datang untuk meminta tagihan ke korban.

Akan tetapi ketika korban di panggil-panggil beberapa kali tidak menyahut, sementara kendaraan milik korban diparkir disamping kanan ruko servis barang elektronik tersebut.

“Lalu, melalui sela-sela pintu ruko tempat si korban tinggal dia melihat korban sedang tergantung dengan kain sarung warna merah di kuda-kuda atap ruko,” jelasnya.

Kemudian ia langsung memberitahukan kejadian ini ke warga setempat dan warga datang berkerumunan menurunkan korban sebelum petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian tersebut.

“Di duga korban sudah pisah ranjang sama istrinya sekitar 8 bulan, dan memilih tinggal di tempat ruko kakak ipar nya yang berada Di jorong Tanjuang Harapan tempat ia bunuh diri,” terangnya.

Kasat Reskrim itu menduga korban murni gantung diri dengan ciri- ciri sebagai berikut, tidak ada tanda kekerasan di sekujur tubuh korban, Air mani atau sperma korban keluar, kemudian keluar kotoran di anus korban, adanya bekas jeratan di bagian leher korban dan pecahnya pembuluh darah di tubuh si korban yang mengakibatkan nya meninggal dunia.

Di lokasi tempat ia bunuh diri ditemukan satu unit HP OPPO warna merah milik korban dan satu sehelai kain sarung warna merah yang menjerat lehernya.

“Pihak keluarga tidak bersedia melakukan visum kepada korban dengan membuat surat pernyataan diatas matrai 10.000 dan di tandatangani oleh pihak keluarga dan kepala jorong setempat,” tuturnya. (adi)

 

error: Content is protected !!