Jakarta, kopasnews.com – Seluruh siswa Palestina telah terbunuh syahid akibat serangan bom Israel di Gaza, hal ini ungkapkan oleh Menteri Pendidikan Gaza melalui akun Twitter @BTSARMYcasa.
Pernyataan resminya tersebut berbunyi bahwa tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir, karena Seluruh siswa telah terbunuh syahid di Gaza.
Banyaknya jatuh korban jiwa sebagai dampak dari serangan Israel selama 24 jam di Gaza. Serangan itu dilancarkannya ke rumah sakit, desa dan Kota Gaza melalui laut dan udara. Setidaknya ratusan orang jadi korban kekejaman Zionis Israel setiap jamnya.
Dikutip akun Twitter @BTSARMYcasa, Bom yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza dan warga Palestina adalah fosfor putih. Bom ini membakar kulit dan hanya akan berhenti membakar jika sudah mencapai tulang.
Selain serangan dari Israel, akun Twitter @BTSARMYcasa juga menjelaskan bahwa warga Palestina telah mengalami pemadaman listrik secara total.
Tidak hanya itu, seluruh jaringan komunikasi dan internet juga telah diputus oleh Israel sehingga warga Gaza tidak dapat saling berkomunikasi dengan dunia luar.
Baca Juga : Gaza Kian Mencengkam Lewat Operasi Darat Israel
Dikutip dari Insertlive bahkan, warga Palestina juga tidak dapat layanan medis yang cukup, obat-obatan, serta makanan dan minuman sejak hari Sabtu (28/10).
Banyaknya korban yang mayoritas adalah anak-anak membuat Menteri Pendidikan Gaza mengumumkan bahwa tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir karena seluruh siswa telah mati secara syahid.
Seorang warga Palestina dalam sebuah unggahan di media sosial menjelaskan bahwa mereka mengalami malam yang buruk dalam sejarah Gaza. Ia mengatakan serangan yang dilakukan Israel terhadap Gaza tidak berhenti dimana-mana.
“Kami mengalami malam terburuk dalam sejarah Gaza. Ratusan korban luka-luka dan syahid tak dapat dijangkau ambulan, Gaza dimusnahkan!” tegas Ahmed Hijazee, warga Gaza. (*)