Solsel, kopasnews.com – Mencari kafilah terbaik sangatlah sulit, kini jadi dilema bagi Pemkab Solok Selatan setelah ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XL tingkat Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2023.
Dari 87 orang kafilah yang dibutuhkan untuk persiapan menghadapi MTQ Nasional tingkat Sumbar, hingga sekarang baru sekitar 40 orang yang sudah direkruk di tujuh Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok Selatan.
“Dilema bagi kita saat ini sulitnya mencari dan mendapatkan kafilah atau peserta MTQ Nasional tingkat Sumbar. Kebutuhan kita 87 orang, yang sudah ada baru sekitar 40 orang lebih,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Solok Selatan, Mahadolok Ritonga, Jumat (21/10/2022) di Kantornya.
Solusi lain dalam mencari peserta MTQ tersebut untuk seluruh cabang MTQ yang diperlombakan nantinya, Mahadolok menyebut akan memantau pelajar dan mahasiswa Kabupaten Solok Selatan yang menimba pendidikan di berbagai daerah di Sumbar maupun di luar Sumatera Barat.
Baca Juga : Solok Targetkan Masuk Lima Besar MTQ Tingkat Provinsi
Baca Juga : Bupati, Biar Setara Solsel Harus Melompat Mengejar Ketertinggalan Daerah
Tentu saja butuh dukungan dari masyarakat dalam menghadapi perhelatan MTQ Nasional tingkat Sumbar yang di gelar perdana di Kabupaten Solok Selatan, yang lokasinya sesuai rencana Pemkab di GOR Rimbo Tangah, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.
“Peserta ini yang sangat sulit kita dapatkan. Yang bisa mengaji irama banyak, tapi yang lebih baik dan berkualitas sulit kita dapatkan. Mudahan melalui program Satu Jorong Satu Rumah Tahfidz nantinya, Solsel banyak mencetak generasi Alqur’an,” terangnya.
Sebab sebagai tuan rumah, Mahadolol mengatakan jangan sekedar ikut meramaikan MTQ semata, tapi bagaimana bisa juara, menang dan berprestasi di ajang MTQ Nasional tingkat Provinsi Sumbar di tahun 2023.
Dia mengatakan, kesempatan perdana ini harus dimaksimalkan, bukan sekedar menjadi tuan rumah dan mensuksesian acara MTQ. Di ulasnya lagi, bagaimana Qori dan Qoriah Solok Selatan mampu mencatatkan prestasi di ajang tersebut. Tekad ini harus diwujudkan dengan sebaik mungkin, sehingga tidak jadi penonton di daerah sendiri.
“Keinginan dan harapan Bupati dan Wabup Solsel, kita jangan jadi penonton dan meramaikan alek MTQ saja. Tapi bagaimana kita banyak meraih prestasi disetiap cabang MTQ yang diperlombakan, kapan perlu kita mampu keluar sebagai juara umum,” jelasnya.
Dia menutur segala persiapan harus matang diseluruh lini, sehingga bisa bersaing dan merebut prestasi di ajang MTQ tersebut, demi membawa nama harum Solok Selatan.
Kabag Kesra itu menyampaikan segala persiapan qori dan qoriah harus lebih matang dipersiapkan dari sekarang. Agar nanti bukan sekedar ikut meramaikan, dan disaat pengumuman hanya sebatas mendengarkan saja.
“Tapi kafilah kita diharapkan memegang piala sebagai pemenang lomba MTQ. Jadi tuan rumah perdana, tentu semua harus kita siapkan sematang mungkin agar tidak menjadi pendengar dan penonton saat pengumuman hasil MTQ di umumkan dewan juri,” bebernya.
“Ini yang kita harapkan. Walaupun perdana menjadi tuan rumah, kita harus menjadi yang terbaik dan berprestasi di ajang MTQ ini,” ucapnya.
Baca Juga : Maulid Nabi Muhammad SAW Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah Bagi Generasi
Untuk pelaksanaan MTQ, mulai dari penganggaran, kafilah, berapa peserta dan gebyar waktu pembukaan dan penutupan sudah dimatangkan perencanaannya.
Nanti, acara MTQ tidak dinikmati oleh peserta saja, tapi bagaimana diramaikan oleh masyarakat selama seminggu yang pelaksanaannya di Oktober 2022.
Kemudian disisi prestasi, tentu diharapkan mampu meraih juara umum di seluruh cabang diperlombakan dalam MTQ tersebut. Mudahan saja bisa melangkah di tingkat nasional.
“Nah, untuk pelaporan anggaran penggunaan nantinya. Kita harus berhati-hati penggunaannya. Kita tidak ingin masalah pengelolaa keuangan jangan sampai berujung pelanggaran hukum, ini akan kita kaji dari sekarang sebelum terjadi,” pungkasnya. (adi)