Bupati dan Wabup Solsel berkunjung ke RSUD Solsel
Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan meninjau kondisi terkini fasilitas RSUD Solsel, termasuk mempertanyakan keluhan pelayanan kesehatan yang kurang bagi pasien.
“Banyak masyarakat mengeluhkan pelayanan RSUD Solsel ini, dan laporan masyarakat jauh bertolak belakang dari penyampaian Direktur RSUD hari ini. Tiga bulan kedepan kami akan evaluasi lagi, berubah atau tidaknya pelayanan prima kesehatan disini,” tegas Bupati Solok Selatan, Khairunas memberikan masukan ke Direktur RSUD Solsel, Rabu (5/5/2021).
Bupati meminta Direktur lebih berinovasi demi kemajuan rumah sakit, bekerjasama dan kompak. Ubah imeg negatif RSUD, perbaiki pelayanan untuk bisa berubah kepada lebih baik. Seolah rumah sakit ini adalah tempatĀ transit saja, semestinya pelayanan lebih cepat.
“Kan ada Sumber Daya Manusia (SDM) dokter spesialis sebanyak 19 orang, pelayanan meski cepat ditanggapi. Apalagi visi misi kami adalah pelayanan kesehatanĀ gratis bagi masyarakat Solsel,” jelasnya.
masalah kesehatan adalah garda terdepan. Ini menyangkut pelayanan yang baik, jadilah petugas kesehatan yang ramah, santun dan melayani.
“Kami butuh dukungan tenaga kesehatan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan dengan baik dan jangan asal melayani,” pesannya kepada Direktur dan tenaga kesehatan termasuk dokter spesialis.
Bagaimana hari ini dan kedepannya lebih bagus lagi pelayanannya, tiga bulan lagi Bupati dan Wabup akan mengevaluasi catatan-catatan yang harus dibenahi rumah sakit.
“Kesehatan adalah masuk program visi misi kami, menggratiskan pengobatan bagi masyarakat Solsel,” tuturnya.
Di pantau Bupati dan Wabup, banyak yang mesti dibenahi RSUD. Berapa ruangan VIP dan ruang inap lain. Dilihatnya, masih banyak kurang dan kelemahan rumah sakit.
Kondisi ini bagaimana meyakinkan pejabat dan masyarakat berkelas bisa berobat di RSUD, masih kurang ruangan VIP tentang bisnis rumah sakit.
“Rumah sakit itu harus bersih, pasien saya mengeluh saat saya berkunjung ke ruangan inap. Bahwa AC ruangan rumah sakit masih panas, ini perlu dibenahi,” tuturnya.
Sementara, Wabup Solsel Yulian Efi mengatakan, bagaimana RSUD dapat menjalankan program kepala daerah dalam 100 hari kerja.Bagaiamana bisa melayani masyarakat dengan baik dan berikan kenyamanan pasien atau masyarakat yang berobat.
“Apa masukan kami, untuk segera dievaluasi. Karena kami akan mengevaluasi kembali,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman, mengatakan, RSUD ini didirikan tahun 1984 lalu memiliki 505 orang tenaga kesehatan, sekitar 200 PNS selebihnya TKD dan sukarela. Sudah termasuk 19 dokter spesialis.
“Kunjungan perda Bupati Solsel, sebuah penghargaan bagi pihak rumah sakit dalam melihat kondisi fasilitas kesehatan terkini.
Perubahan nomenklaturnya sudah bisa dikukuhkan dari Pengurus lama ke yang baru di RSUD,” bebernya.
Terpisah, Plt.Direktur RSUD Solsel, Toni Hardian menjelaskan, jadi kebangaan karena RSUD sudah dikunjungi perdana Bupati-Wabup dan telah melihat kondisi terkini rumah sakit.
“Kami akan membenahi kekurangan dan keluhan seperti disampaikan Bupati dan Wabup,” ucapnya. Adi