Kopasnews.com – Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D, mengapresiasi kegiatan The 1st International Conference On Arts, Media, and Culture (ICAMAC) yang diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Dalam sambutannya saat membuka acara di Lantai III Rektorat ISI, Hilmar Farid menyatakan, “Kegiatan ini adalah sebuah pemicu untuk membangkitkan keberagaman seni di Indonesia.” Beliau menekankan pentingnya acara ini sebagai platform untuk memperkenalkan dan mempromosikan seni serta budaya Indonesia di tingkat internasional.
Baca Juga : Uda Uni Duta Wisata Solok Selatan Tahun 2024 Di Umumkan
Konferensi yang berlangsung pada Kamis (25/7/2024) ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara, termasuk Claudia Bosse dari Theater Combinat Austria dan Dr. Paphutsorn Koong Wongratanapitak dari National University of Singapore. Hilmar Farid mengungkapkan ketertarikannya terhadap kegiatan ini dan menyoroti pentingnya peran budaya Indonesia dalam diskusi global.
“Negara kita ini punya beragam budaya. Kita dituntut untuk bisa berkontribusi dengan kekayaan budaya yang kita miliki untuk dijadikan sebuah seni dan produk untuk dibincangkan di negara lainnya,” tuturnya.
Dengan tema “The Confluence Harmony Between Arts, Media, Culture and Industry 5.0: Membangun Jembatan antar Budaya,” konferensi ini bertujuan untuk merayakan keanekaragaman seni, media, dan budaya dari berbagai belahan dunia, serta mempromosikan pemahaman dan dialog lintas budaya yang lebih dalam.
Rektor ISI Padang Panjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag, M.Hum, menyampaikan bahwa acara ini akan menjadi panggung akademik bagi ISI dan memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat melalui potensi media seni budaya.
“Teknologi 5.0 akan menjadi wadah bagi pegiat seni untuk bertukar ide. Kita berharap kegiatan ini bisa memunculkan pemahaman industri dan inspirasi serta pemikiran baru dalam bidang-bidang yang kita tekuni,” ujarnya.
Baca Juga : Peningkatan Minat Pendidikan Agama Menyongsong Masa Depan Bangsa
Para narasumber dalam konferensi ini membahas berbagai aspek seni, media, dan budaya, termasuk isu-isu kontemporer yang mempengaruhi dunia. Dengan pengalaman dan keahlian mereka, diharapkan para peserta akan mendapatkan wawasan baru dan inspirasi untuk menghadapi tantangan dalam menjaga keberagaman budaya di era globalisasi. (wrd)