Kopasnews.com – Timnas Indonesia saat ini diperkuat oleh pemain keturunan Indonesia di luar negeri, sudah jadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan telah berpaspor Indonesia.
Namun masih banyak masyarakat atau penggemar timnas tanah air yang selalu membanding-bandingkan antara pemain lokal dan keturunan. Hal ini seringkali menjadi perdebatan dalam pengembangan sepakbola Indonesia.
Hal ini diutarakan oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. Pria asal Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar) itu mengingatkan semua pihak untuk tidak terus menerus memberikan label pemain keturunan pada pemain-pemain yang sudah memegang paspor Indonesia.
Menurutnya, Timnas Indonesia berhasil mencatat hasil impresif di Kualifikasi Piala Dunia. Dua kemenangan atas Vietnam di bulan Maret membuat Timnas Indonesia kini punya peluang besar untuk lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berkat dukungan pemain keturunan dilapangan sehingga Timnas Indonesia mampu memberikan yang terbaik untuk sepakbola tanah air, di Piala Asia Indonesia mampu menang tipis 1-0 atas Vietnam.
Kemudian pada 23 Maret 2024, Timnas Indonesia mampu mencatatkan kemenangan 1-0 dari Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. Pada 26 Maret 2024 Indonesia mampu melibas Vietnam dengan skor 3-0 tanpa balas di Stadion My Dinh, Hanoi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil dua kali kemenangan di raih timnas Indonesia membuat rangking FIFA Indonesia melesat ke peringkat 134 Indonesia dan berada diatas Malaysia.
Artinya, kalau sudah berparpor dan ber KTP Indonesia mereka bukan lagi pemain keturunan, akan tetapi menurut Indra Sjafri mereka adalah orang Indonesia.
Di balik sukses Timnas Indonesia tersebut, nama-nama pemain keturunan yang hadir sebagai kekuatan baru yakni Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, Nathan Tjoe A On, Justin Hubner, dan lain-lain turut jadi sorotan.
“Mereka dianggap bisa meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia.
Jadi stop jangan diskriminasi mereka lagi, mereka juga Indonesia,” ujar Indra.
Dia menjelaskan, Juni mendatang Indonesia masih menyisakan dua pertandingan pada kualifikasi piala dunia 2026. Pertama Indonesia akan menghadapi Irak pada 6 Juni 2024 dan menghadapi Filipina 11 Juni 2024. Dua pertandingan tersisa akan dilakoni Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta nantinya.
Jika Indonesia mampu menang atas Irak, otomatis Skuad Garuda lolos ke putaran 3 atau babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada babak ke tiga, Juara Grup dan Runner-up langsung lolos ke Piala Dunia 2026.
Kalau menang, Indonesia akan mengoleksi 10 poin yang tidak akan terkejar oleh Vietnam dengan poin 4 dan Filipina poin 1. Sementara Irak sudah mengemas 12 poin dan sudah dinyatakan lolos ke babak ke tiga atau ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bila nanti menang, tak hanya lolos ke babak 3. Tapi secara otomatis Indonesia juga lolos ke Piala Asia 2027 nantinya.
Atau menang menghadapi Filipina juga menjaga asa Indonesia lolos ke babak ke tiga, hal ini menjadi target PSSI bersama Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. (fah)