Padang Aro, Kopasnews.com – Dua warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat tak sadarkan diri usai mengalami luka bakar disebabkan tersambar percikan api gas elpiji 3 kg mengalami kebocoran.
Peristiwa itu terjadi, Kamis (4/5/2023) sekira pukul 10.00 wib pagi di Jorong Liki, Nagari Lubuk Gadang Barat Daya, Kecamatan Sangir.
“Korban mengalami luka bakar disebabkan percikan api gas elpiji yakni Rahmi Suryani Susanti 29 tahun dan Muhammad Fadlan Al Fatih 5 tahun. Keduanya merupakan ibu dan anak, kondisi terkini kritis,” ujar Wali Nagari Lubuk Gadang Barat Daya, Afrimel, Kamis (4/5/2023) siang.
Dia menyebut usai kejadian kedua korban luka bakar tersebut langsung dilarikan warga setempat ke Puskesmas Lubuk Gadang untuk mendapatkan perawatan.
Baca Juga : Presiden Minta Petani Kurangi Ketergantungan Pada Pupuk Kimia
Baca Juga : Waspadai Maraknya Penipuan Lewat Smartphone Dengan Berbagai Modus
Namun dengan kondisi korban kritis, sehingga pihak Puskesmas merujuk pasiennya ke RSUD Solok Selatan di Muara Labuh.
“Luka bakar di alami kedua warga kami itu pada bagi wajah, lengan, tangan dan bagian paha dan kaki,” terangnya.
Afrimel mengakatan kronologi luka bakar yang terjadi pada masyarakatnya. Ketika Rahmi akan memasang gas elpiji berat 3 kg. Saat di buka tutupnya, gas sebelum di pasang ke regulatornya langsung mengeluarkan gas.
Takut akan terjadi ledakan, sehingga ibu dua anak itu memasukan gas ke dalam kamar mandi yang dekat dari dapur tempat memasak.
“Saat tabung gas di masukan ke kamar mandi. Korban beralih memasak dengan kayu api. Dan ketika pintu kamar mandi dibuka korban gas langsung menyemburkan api. Anak pertamanya yang berdiri disamping juga disambar api,” terang ayah tiga anak itu.
Baca Juga : Jalan Tembus Solsel-Dharmasraya Segera Diaspal, Ini Dampaknya Bagi Masyarakat
Akibat peristiwa itu, ibu muda berusia 29 tahun dengan anaknya berusia 5 tahun itu langsung dilarikan ke Puskesmas Lubuk Gadang.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban sempat bercerita kronologi kejadian yang dialaminya bersama anak laki-lakinya.
“Sebelum tak sadarkan diri. Korban sempat bercerita peristiwa api gas elpiji yang menyambar tubuhnya dan anak laki-laki yang berada disamping kirinya,” terangnya.
Baca Juga : Dua Titik Infrastruktur Jalan di Durian Taruang Rusak, Begini Respon Bupati
Afrimel berharap pihak Pertamina bertanggungjawab untuk biaya pengobatan korban. Seban dua korban saat ini sedang berada di RSUD untuk mendapatkan perawatan atas luka bakar tersebut.
“Kita berharap pihak Pertamina bertanggungjawan untuk biaya pengobatan korban gas elpiji 3 kg. Kini bocah 5 tahun dan ibunya sedang dalam perawatan, juga merupakan salah satu warga miskin di daerah ini,” jelasnya.
(adi)