Alami Jaya saat melakukan penimbunan jalan berlubang dengan ekscavator
Solsel, kopasnews.com – Pendakian jalan Provinsi di Bukik Bateh, Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari, Solok Selatan memprihatinkan.
Beruntung ada niat tulus dan rasa peduli pemuda setempat untuk memperbaikinya, dengan cara melakukan penimbunan badan jalan di pendakian terjal itu dengan alat berat jenis ekscavator. Hal ini dalam memperlancar akses jalan yang digunakan masyarakat setiap waktunya.
“Memang kondisinya sudah berlubang. Kalau tidak ditimbun kendaraan roda empat akan sulit menempuhnya, cekungan dipendakian jalan sudah dalam,” kata Pemuda Bukit Bateh Abai, Alami Jaya, Minggu (31/7/2022).
Dia menyebut sudah sering kendaraan roda dua terpeleset dan terjatuh dilokasi ini.
Terutama yang baru memasuki kawasan Abai, hal ini menjadi rasa kepeduliannya untuk melakukan penimbunan menggunakan alat berat jenis ekscavator.
Ya kalau kendaraan yang lecet tidak masalah, yang takutnya makan korban atau luka-luka.
“Bahan Bakar Minyak (BBM) solar kita yang nanggung, untuk mengendalikan alat berat teman. Ya ini yang bisa kita perbuat untuk Pemerintah dan masyarakat,” papar Alami.
Dia menutur untuk perbaikan seperti ini sudah sering dilakukanya, bahkan pendakian tersebut pernah di semen sehingga jalan lebih akan ditempuh kendaraan.
Apalagi jalur tersebut merupakan ruas menuju Kabupaten Dharmasraya, jadi kendaraan diberbagai daerah akan lalu setiap harinya.
“Kasihan juga mereka melewati ruas pendakian Bukik Bateh ini, terutama saat musim hujan akan ditutupi air. Resiko tinggi akan dialami kendaraan. Jelang diperbaiki Pemprov Sumbar, kita harus berupaya membantu membenahi sesanggup kita,” papar petani sawit itu.
Biaya yang dikeluarkan untuk penimbunan badan jalan yang berlubang merupakan hasil jerih payahnya bertani sawit, dan harus dikeluarkan untuk membantu sesama.
Terutama dalam menjaga keselamatan masyarakat saat berkendara di jalan Provinsi.
“Uang bisa dicari, namun nyawa tidak bisa dibeli. Ini yang menjadi motivasi saya untuk memperbaiki jalan ini setiap tahunnya ketika. Ya kalau mereka ada uang untuk berobat, jika tidak kita kan kasihan juga,” sebutnya.
Sebagian hasil bertani sawit tidak hanya digunakannya untuk keselamatan nyawa orang lain di jalan, Alami Jaya juga sangat peduli dengan anak-anak yatim yang ada di Nagari Abai.
Setiap kali panen, untung atau rugi. Dia tetap berbagi dengan anak yatim. Karena menurut Alami, anak yatim tanggung jawab sebagai muslim.
“Bukan hanya anak yatim, kita juga selalu berbagi dengan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Baik hasil tani sawit kita untung atau rugi, kita sudah niatkan untuk bersedekah,” paparnya. (adi)
