Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Istimewa
Jakarta, kopasnews.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak kaum muslimin menghidupkan kembali jiwa dan semangat berbagi menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 hijriyah pada Sabtu 9
Inti dari ibadah kurban menurut Haedar adalah ruh untuk rendah hati mendermakan sebagian nikmat yang dimiliki baik berupa ilmu, tenaga, akal pikiran, hingga harta yang semua itu diberikan dengan semangat pencerahan.
“Mereka yang punya ilmu tidak argoan dengan keilmuannya dan mau berbagi ilmu dalam usaha mencerdasaan dan mencerahkan akal budi umat dan bangsa sehingga ilmu itu menyinari jiwa, akal budi, alam pikiran dan menyinari tindakan,” pesannya.
Haedar juga berpesan agar siapapun yang memiliki akses dalam kekayaan, kekuasaan dan jabatan publik menggunakan kelebihan yang dimilikinya itu untuk semaksimal mungkin menebar kemaslahatan pada orang banyak.
“Kekuasaan bukan untuk kekuasaan, kekuasaan bukan untuk memupuk oligarki, kekuasaan apalagi jangan sampai disalahgunakan untuk korupsi dan segala bentuk penyimpangan kekuasaan,” kata Haedar.
Dia menyebut, kekuasaan itu amanah, untuk berkhidmat baik dalam konteks kita ingin membangun umat terbaik maupun bangsa yang unggul, maka kekuasaan yang mau berkorban adalah kekuasaan yang mampu mensejahterakan.
Kemudian mendamaikan, mempersatukan, memajukan dan sekaligus menghindari segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan baik untuk diri sendiri, untuk kroni, untuk golongan, untuk kelompok dan apapun dia sehingga amanat kekuasaan itu betul-betul dirasakan untuk umat banyak. Termasuk untuk membela, melindungi seluruh bangsa Indonesia.
“Bagi mereka yang sedang dilanda masalah, musibah dan memerlukan pembelaan, negara harus hadir. Apalagi ber kurban,” ujarnya.
Bagi mereka yang memiliki kelebihan harta baik secara individu, korporasi, ataupun perusahaan, Haedar mengingatkan agar mereka tetap berbagi kepada mereka yang kekurangan. Dengan berkuban.
“Jangan sampai kekayaan itu kemudian membuat kita senjang dengan sesama rakyat dan anak bangsa. Mereka yang memiliki akses dan kekuatan ekonomi kita harapkan semangat berbaginya untuk membagi kue yang dimilikinya untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pesan Haedar. (afn)