Tanah Datar Kemas Desa Wisatanya Seperti Tiga Desa Wisata Terbaik di Pulau Jawa

FB IMG 16537969060301653799763441

Bupati Tanah Datar saat audiensi studi tiru di Kabupaten Bandung. Ist

Badung, kopasnews.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus menggairahkan wisata alamnya dan disandingkan pengembangannya melalui studi tiru di tiga desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 di Kabupaten Bandung.

“Kita datang kesini bukan pergi liburan (Bandung,red), tetapi kita betul-betul belajar, dan setelah ini Saya minta ada satu produk yang dihasilkan yang bisa kita sampaikan kepada masyarakat,” kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Sabtu (28/5/2022).

Sebelumnya, mengunjungi desa wisata Kaki Langit yang terletak di desa Mangunan Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul, desa wisata Taman Sari yang berada di kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi.

“Hari ini kita melakukan studi tiru di desa wisata Carang Sari yang berada di Kabupaten Badung Provinsi Jawa Barat. Sepulang dari studi tiru ini, masing-masing desa wisata di Tanah Dasar yang sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebagai desa wisata, kita tagih implementasinya,” paparnya.

Di desa Carang Sari, rombongan Pemkab Tanah Datar disambut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Nyoman Rudiarta, bersama Kepala P2KBP3A, Balitbang, Kepala Cabang BPD Bali, Kepala Desa Desa Carang Sari serta Ketua Pengelola Desa Wisata Carang Sari.

“Di tiga desa wisata yang berbeda ini yang kita kunjungi,hendaknya bisa membuahkan hasil yang bisa diterapkan di Tanah Datar,” ucapnya berkali-kali.

Bahkan DPRD Tanah Datar juga serius untuk embangun desa wisata di Tanah Datar. Mengingat struktur alam di Tanah Datar dengan keindahan alam yang sangat luar biasa dan destinasi wisata yang bagus.

“Tinggal bagaimana cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakatnya. Ini tugas dinas terkait mengajak dan membina,” bebernya.

Sementara Bupati Badung diwakili Kepala Dinas Pariwisata Bandung, I Nyoman Rudiarta menuturkan, desa wisata itu harus mampu menghasilkan manfaat yang lebih untuk masyarakat setempat, bukan untuk pemerintah.

“Konsep desa wisata itu masyarakat tidak hanya sebagai objek, tetapi juga harus sebagai pelaku didalamnya, ini berbeda dengan kawasan wisata,” ujarnya. (*)

error: Content is protected !!