Hari Santri Jadikan Semangat Masyarakat Terus Gali Ilmu Agama  

Meriahkan Hari Santri Nasional di Ponpes Bustanul Huda Malu, Kecamatan Sangir
Meriahkan Hari Santri Nasional di Ponpes Bustanul Huda Malu, Kecamatan Sangir

Solsel, kopasnews.com – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Huda Malu, Kecamatan Sangir, Syarkawi Aziz berharap momen peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk terus menggali ilmu pendidikan umum, digitalisasi, dan agama di Ponpes.

“Hendaknya animo masyarakat untuk menyerahkan pendidikan anaknya semakin meningkat setiap tahunnya, disamping peningkatan mutu pesantren ditengah masyarakat pada momen HSN ke 8 ini,” kata Syarkawi Aziz, Senin (23/10/2023).

Dia menyebut bagaimana ponpes terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk kemajuan ponpes, sebab pesantren bukan milik Buya tapi milik semua kalangan di masyarakat.

“Mari kita isi pendidikan umum dan agama melalui Pesantren. Sebab di era penjajahan para santri di seluruh tanah air berjihad melawan penjajahan dan bersama para pejuang merebut Kemerdekaan RI. Namun tugas santri saat ini melawan kebodohan dengan intelektual yang ada melalui pendidikan, dakwah, dan fungsi kemasyarakatan,” paparnya.

Baca Juga : 21 Orang Juara Porsadin Wakili Sumbar ke Nasional, Pesel Juara Umum. Berikut Daftar Nama Pemenangnya ?

Saat ini santri tidak lagi angkat senjata, berjihad untuk melawan penjajahan di tanah air. Tapi santri berjuang dengan pendidikan dan nilai dakwahnya yang mereka miliki untuk mencerdaskan masyarakat dalam ilmu agama.

 

Bertemakan “Jihad Santri Jayakan Negeri”, mengingat santri berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Resolusi jihad berisikan seruan kepada masyarakat agar berjuang melawan penjajah.

“Jihad tidak selalu mengangkat senjata tapi dengan intelektual, mewan kebodohan dan ketertinggalan. Ini tugas Santri di era orde baru, berjuang mengambil ruang digital, berjuang ilmu pengetahuan dan tak kenal lelah dengan ilmu agama yang mumpuni,” tuturnya.

Bupati Solok Selatan Khairunas mengatakan, 22 Oktober telah ditetapkan oleh Presiden sebagai hari santri yang berisikan resolusi jihad.

Tradisi Islam membelah nilai keadilan, perdamaian, pengetahuan melalui santri dalam jihad tersebut.

Nah, Hari Santri ke 8 ini milik semua komponen, bangsa yang mencintai tanah air. Dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan, sebagai latar belakang turut ikut rayakan hari santri berupa Napak tilas perjuangan santri selama ini untuk kemerdekaan.

“Berdasarkan Undang-Undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren berupa pengembangan fungsi pendidikan, dakwah dan fungsi masyarakat.

Baca Juga : Kota Ini Jadi Kampung ke Dua Warga Pasaman, Ini Alasannya?
Dia meminta doakan para pahlawan dari kalangan ulama, kiyai, santri yang telah tiada melawan penjajah semoga Sahid di sisi Allah SWT.

“Mari kita kepalkan tangan dalam jihad santri jayakan negeri,” ucapnya.

Pemkab juga menyalurkan bantuan seragam gratis sebanyak 4.724 stel yang akan diterima siswa madrasyah, Madrasyah Ibtidiyah (MI), Madrasyah dan pesantren.

“Ini sebagai bentuk pacu menuntut ilmu dan meringankan beban orang tua siswa. Mari saling mendukung, bersinergi, kalau bersama-sama yakinlan kita akan lebih baik lagi,” paparnya. (Adi)