Jasad Korban Perahu Terbalik di Solsel Ditemukan Mengapung di Sungai Batang Hari

Jasad Korban Perahu Terbalik di Solsel Ditemukan Mengapung di Sungai Batang Hari

Pondra 50 tahun, korban perahu tempak yang terbalik usai tabrak kayu besar di Sungai Batang Hari Kab.Solok Selatan ditemukan dalam kondisi mengapung.
Pondra 50 tahun, korban perahu tempak yang terbalik usai tabrak kayu besar di Sungai Batang Hari Kab.Solok Selatan ditemukan dalam kondisi mengapung.

Solsel, kopasnews.com – Jasad Pondra,50 tahun, korban yang tenggelam di Sungai Batang Hari Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan ditemukan dalam kondisi mengapung oleh Tim SAR Solok Selatan.

Korban dilaporkan hilang pasca perahu tempek yang ditumpanginya berisikan 10 orang penumpang menabrak pohon besar melintang ditengah sungai, memicu perahu terbalik dan korban terpental. Kejadian itu terjadi Sabtu (12/11) sekira pukul 02.00 wib pagi.

“Hari ini kita telah menemukan jasad korban mengapung di Sungai Batang Hari. Berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, terdapat luka dibagian wajah korban. Diduga terbentur saat perisriwa perahu terbalik,” ujar Kepala Unit Basarnas Solok Selatan, Riko Likardo saat dihubungi via handphone, Senin (14/11/2022).

Korban merupakan warga Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya yang hilang usai perahunya terbalik di Sungai Batang Hari di Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Baca Juga : Perahu Terbalik, Warga Darmasraya Hilang di Sungai Batang Hari, Solsel

Dijelasnkan Riko, korban ditemukan Minggu (14/11/2022) sekitar pukul 13.30 wib sore dan langsung dievakuasi ke Jorong Sungai Penuh sekitar pukul 15.35 WIB sore.

Di Sungai Penuh pihak Basarnas menyerahkan korban ke pihak keluarga untuk di bawa ke Kabupaten Dharmasraya.

Saat pencarian, Basarnas Solsel menurunkan Tim yang terlibat dalam pencarian menggunakan Rescuer Unit Siaga SAR Solok Selatan, BABINSA Koramil 12 Sangir dan masyarakat menggunakan perahu tempek.

“Setelah kami temukan korban langsung dibawa ke Jorong Sungai Penuh, dan disana diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke Kabupaten Dharmasraya,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa hilangnya korban pada Sabtu (12/11/2022) sekira pukul 02.00 wib pagi. Dari 10 orang penumpang perahu tempek yang berangkat dari Jorong Talantam menuju Jorong Gasiang, 9 orang dinyatakan selamat saat perahu tempek yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Satu orang dilaporkan hilang.

Korban bersama pihak keluarga hendak pulang dari pesta penikahan pihak keluarganya. Kecelakaan di jalur transpirtasi air akibat perahu tempek yang ditumpangi korban menabrak pohon besar yang melintang ditengah Sungai Batang Hari di Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan.

“Perahu tempek tersebut setelah tabrak kayu besar hilang kendali dan terbalik. Satu warga Dharmasraya yang tenggelam dilaporkan hilang di Sungai Batang Hari itu. Hingga kini dalam proses pencarian dan penyisiran dari Sungai Penuh hingga ke Muaro Sangir,” ujar Kepala Unit Basarnas Solok Selatan, Riko Likardo.

Baca Juga : Amankan G20, Pria Bersenjata Ditangkap Kopaska TNI AL

Dia menjelaskan, pencarian korban terpaksa dihentikan Minggu sore oleh Unit Basarnas Solok Selatan bersama masyarakat Lubuk Ulang Aling Selatan menggunakan 5 unit perahu. Dihadapkan cuaca yang kurang bersahabat dan air sungai batang hari sangat deras.

“Sore ini pencarian korban kita hentikan sementara waktu. Sebab selain kondisi sungai luas, juga dihadapkan hari hujan dan air sungai Batang Hari ini sangat deras,” terangnya.

Dia menyebut pada 11 November 2022 korban pergi ke acara pesta pernikahan kerabatnya di Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Solok Selatan.

Sabtu (12/11) sekitar pukul 02.00 dini hari korban pulang menaiki perahu tempek dengan POB 10 orang melalui jalur transportasi darat. Ketika melintasi Sungai Batang Hari dari Talantam menuju Jorong Gasing Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan.

Perahu tempek yang ditumpangginya tabrak pohon besar ditengah Sungai Batang Hari itu. 9 orang menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pinggir sungai yang luas itu, satu orang dinyatakan tenggelam dan masih dalam pencarian.

Dia menyebut 9 orang yang selamat tersebut berenang tanpa arah, karena kondisi pukul 02.00 pagi masih gelap gulita. Mereka tiba dipinggir sungai batang hari yang luas itu terpencar pencar.

“Setelah 9 orang selamat ke pinggir sungai, mereka kehilangan satu anggota keluarganya. Kemudian melaporkan hal itu ke pihak Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan hingga ke Unit Basarnas Solsel,” terang Riko.

Pencarian korban melibatkan satu unit perahu karet milik Basarnas Solsel dan dibantu 4 unit perahu timpek milik masyarakat Lubuk Ulang Aling Selatan.

Pihak Unit Basarnas Solsel juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabulaten Dharmasraya dan BPBD Solok Selatan.

Baca Juga : Mendagri Desak Pemda Optimalisasi BTT dan Bansos, Sumbar dan Sumsel Tak Anggarkan

“Hilangnya korban ketika perahu timpek tabrak kayu besar hingga perahu tidak terkendali dan terbalik. Tentu kita sangat berharap korban segera ditemukan,” terangnya.

Kepala Unit Basarnas Solok Selatan itu mengatakan, kendala dilapangan yang dihadapi tim Basarnas, BPBD Solsel, Babinsa Koramil Sangir, serta masyarakat saat pencarian korban. Kondisi debit air saat ini cukup tinggi karena pengaruh intensitas hujan yang turun setiap harinya.

Juga dihadapkan dengan sungai luas arus deras dan bebatuan. Akses transportasi air kurang baik dari Jorong Sungai Penuh ke lokasi menggunakan perahu kayu (perahu tempek) menuju ke LKP ke arah hulu sungai.

“Bukan itu saja, dilokasi sinyal handphone tidak ada. Apalagi jaringan internet. Kita Basarnas melakukan,” tuturnya. (adi)