Progres BMW Penentu Keberhasilan Sekolah Kejuruan

compressed 1648783700986

Kepsek SMKN 1 Solsel Efrizol bersama Ketua PWI Solsel H.Von saat perpisahan siswa kelas XII

Muara Kabuh, Kopasnews.com — Indikator keberhasilan sekolah kejuruan dilihat dari presentase siswa yang melanjutan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi, dan seberapa banyak siswa menyiapkan lapangan kerja mandiri dengan berwirausaha.

 

Oleh sebab itu, progres Bekerja Melanjutan Pendidikan dan Berwirausaha (BMW) sangat penting dan menjadi tujuan utama dari SMKN 1 Solok Selatan bagi siswanya yang akan menamatkan sekolah.

 

“Tamatan sekolah kami harus bisa memilih salah satu dari dua progres yang di gagas sekolah sebagai sekolah kejuruan. Melanjutkan pendidikan atau berwirausaha. Atau memilih keduanya, sebab selama tiga tahun sudah kami bekali keterampilan,” kata Kepala SMKN 1 Solok Selatan, Efrizol, Rabu (30/3/2022).

 

Dari 973 anak didiknya yang terdiri dari 7 jurusan di 34 rombongan belajar (rombel), sebanyak 269 orang menamatkan pendidikan di tahun 2022 ini. Mereka telah mendapatkan transfer ilmu dari 68 guru SMKN 1, sesuai dengan jurusan masing-masing.

 

Baik secara teori maupun dengan pelaksanaan praktek di sekolah dan magang di Perkantoran Pemerintah dan swasta sesuai bidang ilmu yang mereka miliki.

 

“Upaya peningkatan mutu keahlian siswa, guru harus serius dalam membimbing siswa secara teori dan praktek,” ungkapnya.

 

Nah, usai lebaran sebut Efrizol akan ikuti uji kompetensi keahlian berdasarkan jurusan yang diambil masing-masing siswa.

 

Menambah ilmu di Perguruan Tinggi atau melangkah terjun ke dunia usaha. Sesuatu hal yang sangat diharapkan dijalankan siswa setelah tamat di SMKN 1.

 

“Sebab progres BMW indikator keberhasilan sekolah. Kalau tidak ada yang ditempuh siswa, artinya mereka gagal menerapkan konsep pendidikan dan konsep ekonomi bagi diri pribadinya,” jelasnya.

 

Di SMKN 1 Solok Selatan sendiri terdapat tujuh jurusan yakni Akuntansi, otomatisasi, tatakelola perkantoran, bisnuas darung fan pemasaran, teknik komputer jaringan, multi media, tata boga, dan perhotelan.

 

Selama mendapatkan pendidikan, mulai dari kelas X, XI dan kelas XII mereka selalu ditempa ilmu kejuruan masing-masing.

 

“Kita lihat alumni-almuni kita yang tidak melanjutkan pendidikan ke PT, mereka menggeluti dunia usaha mandiri, bekerja di kantor pemerintahan dan swasta,” pungkasnya. (Adi)