Fokus  

32 Tahun Mengabdi di Solsel, Pensiun Malah Pilih Merokok Ini Alasannya ?

compressed 1640854729544

Suwirman Mantan Kabag Humas Pemkab Solsel Sikaturahmi dengan wartawan Solsel

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Solok Selatan, Suwirman bersilaturahmi dengan awak media daerah di Puncak BRJ, Kamis (30/12/2021) siang.

Dia mengaku sudah 32 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah berjulukan Sarantau Sasurambi itu, awal mengabdi di tahun 1989 ketika itu Solok Selatan masih Kabupaten Solok.

“Saat itu kondisi daerah masih pelosok dan transportasi sulit. Saya dari Padang Aro Pusat Kabupaten Solsel berjalan kaki ke Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan dengan jarak tempuh 27 KM. Itu, demi pendidikan masyarakat,” ucap Suwirman.

Dari Padang Aro menuju SMPN Bidar Alam yang sekarang SMPN 6 Solok Selatan, kiri kanan jalan masih dalam kondisi daerah semak belukar. Infrastruktur jalan tanah.

Pria kelahiran Pesisir Selatan itu masuk ke Solsel tahun 1989, menjadi ASN di SMPN Bidar Alam sekarang SMPN 6 Solsel dengan pendidikan D3 golongan 2C.

Tahun 1998 kuliah S1 di IKIP Padang tamat tahun 2000, kemudian berkarir di SMPN 4 Sangir menjadi Kepala Sekolah tahun 2002.
Di tahun 2005 dia kembali mengadi di SMPN Bidar Alam, sebelumnya guru kemudian naik status jadi Kepsek.

Tahun 2008 pindah ke struktural dengan jabatan Kasi Kurikulim, Inspektorat, Kabag Humas tahun 2012, Sekretraris PU, Sekretaris Dinas Sosial dan Transmigrasi, Sekretaris Dinas ESDM dan Sekretaris BKPSDM.

“Terhitung 29 Oktober 2021 saya non job, dan terhitung 1 Januari 2022 saya pensiuan sebagai ASN. Jadi, silaturahmi hari ini dengan rekan-rekan pers. Jika ada salah saya selama pengabdian mohon kiranya dimaaafkan dan sebaliknya saya pun sudah memaafkan,” ujar ayah 3 anak itu.

Suwirman Selama Pensiun Pilih Merokok

Ditanya soal politik, Suwirman mengaku tidak tertarik terjun kedunia politik. Alasanya, berpolitik atau menjadi seorang Calon Legislatif (Caleg) memiliki beban moral dan mental. Bisa mempererat silaturahmi, juga bisa memperburuk hubungan dengan masyarakat. Seperti upat dan puji.

Menghadapi masa tua selama pensiun, suami dari Mintarsiyah Arda itu hanya pilih merokok. Yakni ME: Mesjid, dia ingin lebih fokus beribadah dan minta ampun kepada Allah SWT jika ada selama bertugas melalaikan ibadah lima waktu dan sunnah lainnya.

R: Rekreasi, hal ini penting dilakukan bersama keluarga. Sebab selama menjadi pejabat sedikit waktu untuk anak dan istri.

O: Olah Raga, olahraga ringan ini meski menjadi perhatian dari para pensiunan ASN. Agar menghadapi masa tua kesehatan tetap terjaga dan tubuh lebih bugar.

K: Keluarga, bagi yang memiliki orang tua, kakak, adik dan sanak famili. Tentu saja di masa pensiun ini silaturahmi akan lebih erat, bisa berkunjung kapan saja. Karena selama mengabdi, waktu terbatas untuk bersilaturahmi.

O: Organisasi sosial, pentingnya menjadi keanggotaan organisasi. Agar di masa pensiun lebih refresing dan bisa bersenda gurau. Hal ini dalam menghindari penyakit pikun di masa tua.

Dan terakhir K: Komitmen, jadi dihari tua kita komitmen harus menjadi tolak ukur. Agar hidup lebih aman, nyaman dan harmonis. Baik dengan keluarga, tetangga dan masyarakat.

“Justru itu, selama pensiun ini saya pilik Merokok. Bukan rokok dihisap, tapi planning masa tua,” terangnya mengaku anak pertama dan kedua sudah bekerja dan anak bungsu saya masih dalam pendidikan semeter 8 jurusan Teknik Sipil di UNP Padang. (Adi)