Kopasnews.com – Pengeluaran anggaran negara yang tinggi dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, menjadi sorotan tajam dari DPR RI.
Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, mengkritik penggunaan anggaran yang dinilai berlebihan untuk kebutuhan operasional acara tersebut, termasuk penyewaan kendaraan dalam jumlah besar.
“Bukankah ini pemborosan anggaran? Padahal, masih banyak rakyat yang dihantui kondisi ekonomi yang berat, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sangat susah,” ujar Guspardi pada Kamis (8/8/2024).
Ia menegaskan bahwa pemerintah seharusnya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, terutama yang menyangkut penggunaan anggaran negara di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Baca Juga : Matthew Baker Tetap Bersama Timnas Indonesia U-17 Meski Dipanggil Australia
Guspardi juga menyoroti adanya informasi yang menyebut pemerintah telah menyewa hingga 1.000 unit mobil Alphard dengan biaya mencapai Rp 25 juta per unit untuk mobilisasi tamu undangan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.
Meski demikian, pemerintah membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka hanya menyediakan 200 unit bus untuk transportasi massal tamu undangan, serta mobil khusus bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kritik terhadap pengeluaran ini tidak berhenti di situ. Guspardi juga menyatakan bahwa kenaikan harga sewa kendaraan dan tarif penginapan yang terjadi jelang perayaan HUT RI di IKN dapat memicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
“Sebenarnya miris ya. Apakah sewa mobil mewah lebih penting dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur?” tanya Guspardi.
Kenaikan harga sewa mobil Alphard yang biasanya sekitar Rp 7 juta per hari menjadi Rp 25 juta per hari juga dianggap berlebihan. Guspardi menyebut bahwa lonjakan ini terjadi karena jumlah kendaraan yang disewa mencapai 1.000 unit, yang sebagian besar didatangkan dari luar Kalimantan Timur, termasuk dari Jakarta, Jawa, dan Sulawesi. Hal ini menambah biaya operasional sehingga harga sewa mobil di daerah tersebut melonjak drastis.
Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Korea Selatan ke Indonesia Tembus 347.185 Jiwa
Selain itu, harga penginapan di IKN juga mengalami peningkatan yang signifikan. Swissôtel Nusantara, satu-satunya hotel bintang 5 di IKN, dilaporkan menetapkan tarif mulai dari Rp 4,8 juta hingga Rp 8 juta per malam, dengan tarif untuk presidential suite mencapai Rp 20 juta per malam.
Guspardi menilai bahwa lonjakan harga ini mencerminkan sikap aji mumpung dari para pelaku usaha yang memanfaatkan momen perayaan HUT RI di IKN.
Guspardi mendesak pemerintah untuk lebih bijaksana dalam menggunakan anggaran negara dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak menentu.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak terkesan hanya memprioritaskan acara seremonial tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap rakyat. (ber)