Payakumbuh, kopasnews.com – Tingkat pengangguran dan kemiskinannya masih tinggi di Kota Payakumbuh, bahkan berada di angka 5 persen.
“Angka pengangguran di daerah kita cukup tinggi dan angka kemiskinan ekstrem masih menimpa 222 keluarga,” kata Penjabat (Pj) Walikota Payakumbyh Rida Ananda, Rabu (5/4/2023).
Program pengendalian inflasi, pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem akan terus diupayakan sesuai intruksi Presiden RI Jokowi Dodo.
“Secara bertahap akan kita tuntaskan persoalan di Payakumbuh,” jelasnya.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di nomor 8 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera, dengan angka 4,15 persen. Kondisi ini berdasarkan data triwulan 4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar
“Orang minang sejak dulu bisa bertahan dari krisis pangan, tapi masalah krisis ekonomi tidak mampu,” jelasnya.
Memasuki zaman Z yang merupakan akhir zaman dengan kehidupan yang bergantung kepada teknologi.
“Kita lihat anak-anak muda Sumbar banyak yang meraup rupiah dari menjadi konten kreator, mereka memafaatkan teknologi untuk kebutuhan,” paparnya. (fsk)