Kabid PSDA Solsel Mutia Farina
Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruangan dan Pertanahan (PUTRP) Solok Selatan, memiliki komitmen untuk menjaga kualitas pengerjaan proyek pembangunan Daerah Irigasi (DI) dan Sungai.
Bahkan pengerjaan DI dan Sungai yang tengah dilaksanakan pihak kontraktor di sejumlah titik telah ditinjau oleh Bupati dan Wakil Bupati daerah setempat bersama Dinas terkait.
Hasilnya cukup memuaskan ditahun 2021 ini, meskipun keberadaan proyeknya jauh dari rumah jangkauan
9f869 penduduk.
“Proyek berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini, hasil pekerjaan cukup memuaskan Bupati dan Wabup saat sejumlah titik proyek dipantau kelapangan,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUTRP Solok Selatan, Mutia Farina, Senin (11/10/2021).
Dijelaskannya, lima dari tujuh titik Daerah Irigasi sudah ditinjau pelaksanaan dilapangan oleh kepala daerah, yakni DI Pasir Putiah, DI Liki Ampalu, DI Durian Bunti dan DI Sungai Manau.
Bupati berpesan agar percepatan proses penyelesaian proyek dilaksanakan dengan baik dengan tetap memperhatikan mutu pekerjaan, dan seandainya jika ada kendala dilapangan segera koordinasikan dengan pimpinan.
“Sejauh ini kita di PSDA dan pelaksana proyek belum ada kendala, mudahan saja lancar hingga November 2021,” tuturnya.
Dikatakannya, melalui dana DAK ada tujuh titik pembangunan yang sedang dalam tahap pengerjaan dilapangan dengan nilai anggaran sekitar Rp5 miliar.
Enam dari tujuh titik pembangunan DI dan Sungai tersebut rata-rata persentase pengerjaan sudah mencapai 50-60 persen.
“DI Pasir Putih progresnya baru sekitar 20 persen, penyebabnya karena terjadinya dua kali gagal tender di Unit Layanan Pengadaan,” sebutnya.
Namun enam titik proyek Daerah Irigasi itu diperkirakan di November 2021 kegiatan dilapangan sudah selesai di PHO, sejauh ini lanjut Mutia belum ada kendala yang terjadi dilapangan. Baik pengangkutan material bangunan, pasir dan lainnya.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan kelapangan, sehingga nilai pekerjaan seperti kualitas dan kuantitas pembangunan dapat terjaga dengan baik.
“Kita tidak ingin proyek DI ini jadi sorotan publik, akan tetapi ingin kita azas mamfaatnya lebih lama dinikmati masyarakat. Terutama para petani sawah di Solok Selatan,” ungkapnya. (Adi)