Kopasnews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan mencatat kerugian daerah pasca bencana alam banjir dan longsor menghantam daerah tersebut mencapai Rp1 triliun.
Sarana dan Prasarana yang mengalami kerusakan yakni jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, fasilitas air minum, juga harta benda masyarakat, rumah ternak, lahan pertanian, tambak, dan lainnya.
“Pasca bencana banjir dan longsor pada 7-8 Maret lalu, kerugian ditaksir mencapai Rp1 triliun,” kata Kepala Ex.officio BPBD Pesisir Selatan Mawardi Roska, Minggu (24/3/2024).
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan itu menyebut, pendataan kerugian materil yang terjadi terus dilakukan dan hasilnya disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Sementara Bupati Pesisir Selatan Rusma menyampaikan masa tanggap darurat kembali diperpanjang karena fakta dilapangan bahwa para korban masih butuh penanganan.
Baca Juga : Akses Jalan Solok Padang Panjang Sudah Bisa Dilalui Dengan Sistem Buka Tutup
Dari laporan masyarakat, masih terdapat empat orang lagi warga Pesisir Selatan dinyatakan hilang oleh pihak keluarga. Seiring pendataan juga dilakukan pencarian.
“Perpanjangan masa tanggap darurat agar proses rehabilitasi dan rekontruksi dapat dilakukan dengan segala sumberdaya yang ada,” tuturnya.
Dari data BPBD Pesisir Selatan sebanyak 537 rumah rusak berat, 2.749 rusak sedang, 7.048 rusak ringan. Sementara ribuan ternak mati, sapi 666 ekor, 8 ekor kerbau, 357 ekor kambing, 36.527 ekor ayam, 19.210 ekor itik.
“Masih ada lagi yang mungkin belum terdata,” tuturnya. (yln)