Pesan Gamawan Fauzi, Pemerintah Harus Berfikir Untuk 50 Tahun Akan Datang

Gamawan Fauzi saat diwawancara awak media usai seminar penyusunan buku sejarah perjuangan pemekaran Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Rabu (7/12/2022).
Gamawan Fauzi saat diwawancara awak media usai seminar penyusunan buku sejarah perjuangan pemekaran Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Rabu (7/12/2022).

Padang Aro, kopasnews.com – Pemerintah Daerah dan setiap orang untuk tidak melihat lagi masa lalu. Tetapi bagaimana berfikir masa akan datang untuk kemajuan dan perubahan Kabupaten Solok Selatan ke arah labih baik lagi.

Hal ini disampaikan Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi kepada seluruh tokoh pemekaran dan jajaran Pemerintah Solsel dalam seminar penyusunan buku sejarah perjuangan pemekaran Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Rabu (7/12/2022).

Gamawan menceritakan perjalannya dari Kabupaten Solok menuju Solok Selatan, pembangunan fisik infrastrukturnya dari perbatasan Ulu Suliti, dia mengaku tidak berhenti melihat kiri kanan jalan dan apa yang sudah menjadi perubahan dan kemajuan di Solok Selatan.

Dia juga bangga kepada Solok Selatan sebagai Kabupaten seribu sungai, juga banyak pembangunan proyek pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Bahkan telah memproduksi energi terbarukan berupa mega proyek geothermal atau pembangkit listrik tenaga panas bumi yang sudah mensuplay arus listrik ke Sumatera.

“Potensi ini satu-satunya di Sumatera Barat. Saya yakin suatu saat Solsel akan menjadi daerah industri, dan daerah paling maju di Sumbar. Sebab itu, mari berfikir untuk kerangka 50 tahun kedepan disegala bidang pembangunan, bukan skala 5 tahunan,” ungkap Gamawan Fauzi.

Oleh sebab itu, setiap progres itu harus dicatat setiap tahun, dan harus jadi bahan evaluasi kedepan bagi pemerintah daerah. Catat dalam sebuah buku sejarah pembangunan Solsel, bukan sekedar buku sejarah pemekaran Solok Selatan saja.

Hal ini berguna dan menjadi sejarah bagi generasi emas Solok Selatan hingga ratusan tahun. Jika dibukukan, maka sejarah perkembangan daerah, kemajuan daerah dan sejarah pemekaran daerah akan dapat diketahui oleh anak cucu di Kabupaten Solok Selatan.

“Tinggalkan juga sejarah bagi generasi penerus tentang pemekaran Solsel tercatat 7 Januari 2004, dan Solok Selatan daerah pertama di Sumbar yang membuat buku sejarah pemekaran daerahnya,” terang Mantan Bupati Solok sebagai tokoh yang memprakarsai pemekaran Solok Selatan itu.

Setidaknya apa visi 25 tahun Solsel harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Sebab pembangunan ada yang kasat mata, yang tidak kasat mata yakni pendidika dan lainnya.

“Saya saksi sejarah dan pelaku sejarah dalam pemekaran Solsel ini. Tagline, harus diwujudkan Bupati Solsel Khairunas Maju Bersama Sejahtera Untuk Semua,” pesan Mantan Gubernur Sumbar itu.

Buku sejarah pemekaran ini, sebut Gamawan sebagai bentuk memberian penghargaan kepada orang-orang yang sudah berjasa dalam mencetus dan memekarkan Solok Selatan.

Nama-nama mereka akan dicantumkan sebagai tokoh utama terlahirnya daerah ini, juga bagi anak cucunya akan membaca buku ini sejarah bagi mereka. Semua tokoh-tokohnya akan bangga daerah kepala daerahnya nanti.

“Buku sejarah ini, saya sangat mengapresiasi. Sudah berkali-kali berganti Bupati, baru sekarang di masa Bupati Khairunas-Yulian Efi terpikirkan untuk membuat buku sejarah pemekaran,” tuturnya.

Baca Juga :Presiden Jokowi Lantik Muhamad Mardiono Sebagai Utusan Khusus Presiden

Kekurangan Pemerintah Daerah selama ini sebut Gamawan, tidak mau mencatat sejarah dan tidak mau mencatat kemajuan daerah setiap tahunnya. Padahal, ini bentuk evaluasi perkembangan daerah.

Dia menyinggung Pidato Bung Karno sebanyak 25 kali dicatat dalam buku kemerdekaan RI. Vander Has juga mencatat lengkap tambang sapek, apa saja alat yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas tambang.

“Nah, ini sejarah pemekaran. Jangan sekedar dari bahasa lisan saja. Tapi abadikanlah dalam sebuah buku yang berupa sebuah tulisan,” pesannya.

Sementara, Bupati Solok Selatan, Khairunas yang juga merupakan tokoh pemekaran Solok Selatan, juga telah menyumbangkan fikiran dan materil untuk dan demi mekarnya Solsel.

Dia sangat berterima kasih atas kehadiran tokoh utama Pemekaran Solsel, yakni DR.Gamawan Fauzi.

“Apa yang disampaikan Pak Gamawan, bernilai tinggi untuk kerangka kemajuan Solsel kedepan. Sebab beliau tidak mau mengkaji masa lalu, tapi berfikir untuk 50 tahun kedepan Solsel akan seperti apa ?,” ungkap Bupati.

Juga beliau berpesan, baik Pemerintah Daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN) tokoh adat, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat harus ada tekad masing-masing untuk maju. Dalam seminar sejarah pemekaran Solsel, Mantan Gunernur Sumbar itu juga memberikan semangat bagi seluruh tokoh pemekaran yang hadir.

“Maju bersama sejahtera semua, sudah kita rangkum dalam taglinenya. Kita berbuat dan kita harus lakukan untuk kemajuan. Jadi, mari kita pinggirkan perbedaan dan satukda,an niat untuk usia Solsel ke19 tahun yang jatuh pada 7 Januari 2023,” terangnya. (adi)