Butuh penggangaran dari Pemprov Sumbar Jalan Provinsi Bukit Guntang dan Bukit Landu Solsel
Solsel, kopasnews.com – Infrastruktur jalan Provinsi di ruas Bukit Landu Padang Air Dingin-Koto Japang dan di ruas Bukit Guntang antara Nagari Padang Air Dingin dengan Nagari Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan, Solok Selatan sudah tidaG5 k layak lagi ditempuh.
Kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bahkan sudah sering terjadi kecelakaan tunggal di kawasan jalan Provinsi tersebut.
“Dengan kondisi jalan provisi yang hanya 3 meter lebarnya sepanjang 500 meter, sudah banyak lubang dan sebagia badan jalan sudah terban. Juga sudah sering truk masuk jurang dikawasan ini, tapi belum juga mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Sumbar,” ungkap Anggota DPRD Solok Selatan H.Sabri, Rabu (3/8/2022) di Padang Aro.
Dia menyebut pendakian Bukit Guntang ini bukan hanya sempit, namun juga memiliki tikungan tajam.
Ini sudah skala prioritas, bukan sekedar rusak biasa lagi. Bahkan sudah seringkali Pemerintah Provinsi Sumatera Barat beserta rombongan meninjauanya, direncanakan tahun 2022 ini dibenahi dan dialihkan jalurnya. Sampai sekarang masih sekedar mimpi bagi masyarakat Solok Selatan.
“Ini sudah kebutuhan, tapi malah dilalai-lalaikan Pemprov Sumbar. Sudah banyak mobil terbalik dan jatuh ke jurang,” terang Politisi Nasdem itu.
Memang sudah ada anggaran dana yang diluncurkan untuk perbaikan jalan Provinsi di Solsel melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Sumbar, tapi hanya ruas Lubuk Malako-Abai dan ruas Abai-Sungai Dareh.
“Titik terparah berada di ruas Sangir-Lubuk Malako, terutama di Bukit Landu yang hanya sekitar 150 meter dan di Bukit Guntang sepanjang 400 meter. Ini sudah kebutuhan.dan skala prioritas,” tegasnya.
H.Sabri memperjelas, Pemprov Sumbar meminta agar Pemkab Solok Selatan dilakukan pengalihan jalan tersebut, anggaran pembangunan dianggarkan Provinsi.
Sekarang prosesnya sudah dituntaskan Pemkab Solsel termasuk ganti rugi lahan dan tanaman.
“Yang kita sayangkan, jalan provinsi yang lebarnya 3 meter hanya ada di Solsel. Sudah rusak berat, terban dan sudah seringkali kendaraan jatuh ke jurang,” jelasnya.
Pada Juli bulan lalu dicerikan Sabri, truk CPO mengalami kecelakaan tunggal dan jatuh kejurang sedalam dengan kisaran 20 meteran.
Sebelumnya juga terbalik truk disana, bersukur ada pohon kayu besar disamping pendakian Bukit Guntang itu. Kalau tidak sebut Sabri, maka akan jatuh ke dalam Sungai Batang Sangir.
Bukan saja itu, ada sopir yang bertemu berlawanan arah yang emosinya sama-sama tidak terkendali, sehingga memicu pertengkaran dan perkelahian.
“Kita mengingatkan Pemprov Sumbar, agar jalan provinsi yang skala prioritas ini harus perhatikan dengan penganggaran,” pungkasnya.
Sementara, Camat Sangir Jujuan Elfi Hendri menyebut, kedua ruas jalan yang sempit di Bukit Landu dan Bukit Guntang sudah selesai pembebasan lahan dan ganti rugi oleh Pemkab Solsel.
Baik tanah dan tanaman. Jalannya dialihkan ke lahan warga, karena bukit karang tidak mampu dirobohkan dengan alat berat.
“15 meter lebarnya sudah selesai dibebaskan, proses ganti rugi sudah tuntas. Saat ini kita menunggu anggaran Pembangunan dari Pemprov Sumbar, kita juga belum dapat kabar apakah tahun ini atau tahun esok dibangun,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan (PUTRP) Solok Selatan, Indra Zuardi menyampaiak, yang diketahuinya baru dana BKK tahun ini untuk perbaikan ruas jalan Provinsi Lubuk Malako-Abai dan Abai-Sungai Dareh.
“Untuk dua ruas pendakian Bukit Guntang dan Bukit Landu, kita belum dapat informasi dari Pemprov Sumbar. Kita koordinasikan dulu, memang untuk pembebasan lahan oleh Pemkab sudah tuntas,” pungkasnya. (adi)