Pontren Kauman Muhammadiyah Uji Kompetensi Guru Agar Lebih Profesional

FB IMG 16540522378891654052461603
Guru Pontren Kauman Padang Panjang mengikuti uji kompetensi

Padang Panjang, kopasnews.com – Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah adakan Uji Kompetensi Guru (UKG) di lingkungan sekolahnya.

“UKG menjadi salah satu tolok ukur kita dalam melihat kemampuan dan kompetensi dasar guru, ini dalam upaya melahirkan generasi cerdas berkemajuan,” ungkap Mudir Pondok Pesantren, Dr.Derliana, Selasa (31/5/2022).

Mulai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Menjadi sesuatu yang wajib dikuasai guru di manapun ia mengajar.

“Kita juga berikan pengujian khusus pada penguasaan konten pembelajaran masing-masing mata pelajaran,” jelasnya.

Sebab seorang pendidik harus memiliki dan menguasai empat kompetensi tersebut yang menjadi tolok ukur dalam Undang-Undang Pendidikan.

Internal pontren harus diperkuat melalui peran guru dalam melaksanakan pembelajaran, intinya guru harus memberikan pelayanan pendidikan terbaik.

“Mutu pendidikan pontren meningkatkan dan bisa berdaya saing. Lewat UKG dapat kita memetakan kondisi objektif setiap guru disamping menyiapkan strategi pembinaan guru dan kebijakan lainnya,” tukasnya.

Ketua Pelaksana UKG, Dr. Taufik Hidayat, UKG sumber informasi dalam menetapkan standar bagi para pendidik, khususnya masalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

“UKG ini diberikan sesuai dengan latar belakang dari pendidik tersendiri, sesuai dengan pendidikan dan jenjang di mana tempat guru tersebut bertugas. Hal ini demi menjamin mutu dan kualitas pendidikan di pontren kita,” tegasnya.

Dikatakannya, kesuksesan siswa akan sangat tergantung kepada cara guru memberikan pembelajaran. Guna melahirkan generasi cerdas berkemajuan, seorang guru mesti memiliki kecerdasan yang berkemajuan.

“Kesuksesan mendidik seorang guru dapat dilihat bagaimana seorang guru memahami hakikat pendidikan itu sendiri. Kata kuncinya ada di dalam kelas,” terangnya.

PIhaknya berharap melalui kegiatan ini semua dapat melihat transfer of value yang sudah dilakukan.

“Kita ingin mereview kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki tenaga pendidik di lingkungan pontren. Sebab tanggung jawab moril santri ada di pundak para guru,” ucapnya. (rls)