Kepala Dinas Kominfo Solok Selatan Firdaus Firman teken kerjasama konektivitas jaringan internet dengan Yayasan Internet Indonesi di Jakarta.
Jakarta, kopasnews.com – Banyaknya daerah blankspot atau ketiadaan sinyal telekomunikasi di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat, tentu saja menjadi permasalahan bagi daerah.
Namun sekarang sudah mulai ada titik terangnya, belengggu jaringan seluler itu segera terlepas melalui kerjasama Pemprov Sumbar-Pemkab Solsel dengan Yayasan Internet Indonesia (YII).
“Kita siap untuk membantu Pemprov Sumbar dalam mengatasi berbagai kekosongan jaringan internet yang ada di berbagai pelosok desa di Solok Selatan,” kata Chairman Yayasan Internet Indonesia, Jamalul Izza, Selasa (17/5/2022) di Jakarta.
Dia bertekad akan menjadikan Kabupaten Solok Selatan sebagai percontohan dalam mengatasi masalah jaringan internet di Indonesia.
Salah satu upaya menghadirkan jaringan telekomunikasi di 34 titik blankspot yang ada di daerah berjulukan Sarantau Sasurambi itu.
“Masalah internet, kita akan jadikan Solsel sebagai daerah percontohan di Indonesia,” jelasnya.
“Disamping sisi positif dari keberadaan konektivitas jaringan internet, nantinya juga akan terdapat sisi negatif yang harus diwaspadai bersama,” pesannya mantan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) itu.
Menurutnya juga harus dibarengi dengan edukasi kepada berbagai kalangan masyarakat, termasuk kepada para pemuda.
“Tantangan terbesar itu sebenarnya bukanlah dalam pembangunan jaringan internetnya, tapi lebih kepada pemanfaatannya,” ujar
Dia mencontohkannya, bagaimana internet dan juga media sosial itu bisa menjadi uang dan bermanfaat bagi para penggunanya. Dan ini menjadi tugas bersama.
Pihaknya juga menyampaikan akan segera berkunjung ke Sumatera Barat dan juga Solok Selatan, untuk membicarakan lebih lanjut tentang tindak lanjut dan rencana aksi yang akan dilakukan.
“Kami akan segera berkunjung ke Sumbar khususnya Solok Selatan terkait rencana kerjasama ini. Termasuk upaya mendorong internet bisa menjadi penghasil rupiah bagi masyarakat,” ulasnya.
Yayasan Internet Indonesia sendiri sebut Izza, merupakan yayasan yang mempunyai visi Internet Untuk Semua yang memiliki beberapa program, diantaranya program kerjasama pembangunan jaringan berbasis teknologi 5G.
Keuntungannya untuk tersedianya jaringan internet berkualitas di seluruh desa dan daerah-daerah yang membutuhkan.
“Bagaimana daerah sinyalnya lebih kuat lagi dan aksesnya cepat. Ini tujuan kami hadir untuk masyarakat Indonesia,” paparnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Firdaus Firman mengatakan, pihaknya sudah teken MOU kerjasama penuntasan jaringan internet dengan Yayasan Internet Indonesia di Jakarta. Dia didampingi Kadis Kominfo Sumbar dan kepala Bappeda Pemprov Sumbar.
“Dalam waktu dekat, pihak Yayasan Internet Indonesia akan berkunjung ke Solok Selatan untuk menindaklanjuti kerjasama yang disepakati di Jakarta,” paparnya. (adi)