Padang Aro, Kopasnews.com — Perbanyak kegiatan keagamaan bagi siswa madrasyah, kiat MTsN 2 Solok Selatan dalam mengatasi kasus perudungan di lingkungan sekolah.
“Kita lihat di sejumlah daerah, bahkan viral di media sosial akan kasus perudungan yang terjadi dikalangan pelajar atau buli membuli,” kata Kepala MTsN 2 Solok Selatan, Al Uska, Rabu (24/11/2021) dikantornya.
Justru itu, perlu ditingkatkan kegiatan keagamaan yang dapat membentengi terjadinya kasus perundungan tersebut. Sebab dengan penanaman konsep keagamaan diluar jam sekolah, tentu saja akan dapat membantu pembentukan karakter anak didik di madrasyah.
Konsep pengembangan keagamaan dari segi kurikulum, muhadarah, sholat duha berjemaah, forum annisa dan rumah tahfiz sekolah untuk 680 siswa. Mereka dibimbing oleh 61 orang tenaga pendidik.
“Nilai-nilai dan konsep agama yang baik dikembangkan ke anak didik, watak, perangai, serta akhlaknya akan tertuntun dengan baik,” ujarnya.
“Bisa menjauhi diri siswa dari watak keras, atau terperdaya perudungan atau buli membuli di sekolah,” ulasnya.
Disamping pengembangan keagamaan dipermantap ke siswa, juga melalui ekstra kurikuler (ekskul).
Alhamdulillah kata Al Uska, saat ini selama setahun dibina rata-rata anak didiknya 3 juz paling satu tahun pembinaan. Pembinaan dilakukan sekali seminggu sepulang sekolah dan didik satu satu orang guru hafidz.
Dia mengatakan, tidak seluruh anak yang masuk kelas hafiz di sekolah. Namun diseleksi sesuai minat dan bakat siswa melalui guru agama.
Nah, prestasi sekolah di tahun 2021 ini melalui Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2 orang siswanya mewakili Kabupaten Solok Selatan ke Provinsi Sumatera Barat, bidang studi matematika atas nama Akmelda Kurnia Cindy dan bidang studi IPS atas nama Aufi. Kedusnya kelas IX .
“Sayang, di Provinsi siswa kami belum bisa berprestasi,” bebernya.
Lomba Kutbah tingkat kabupaten juara I atas nama Muhammad Ardio di Kecamatan Sangir. Renang juara I Fauzan Ardinata, dan Pia.
Lomba lari 500 meter juara 1 atas nama Rafli Ahmad O2SN Kabupaten Solok Selatan
“Kualitas siswa tergantung profesionalitas guru. Guru yang pintar akan menciptakan siswa yang berprestasi dan membanggakan,” tuturnya. (Adi)