Bupati Solsel Khairunas menghubungi pegawai yang tidak masuk kantor Selasa (12/10/2021) pagi
Pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Solok Selatan kocar kacir, ketika Bupati dan Wakil Bupati daerah setempat beserta Sekdakab melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak), Selasa (12/10/2021) pagi.
Pantauan Kopasnews.com dilapangan, Bupati Khairunas dan rombongan tiba pukul 08.45 wib, hanya beberapa orang pegawai yang terlihat. Bupati menanyakan keberadaan pegawai kepada Kepala Dinas Pertanian Richi Amran dan pegawai lainnya dengan ramah.
Banyak alasan dikemukakan soal ketidak hadiran dan terlambatnya pegawai berkumpul di ruangan pertemuan Dinas Pertanian. Bupati pun tidak percaya atas omongan Kepala Dinas dan rekan kerja dikantor Dinas terkait ketidak hadiran pegawai di kantor.
Bupati pun langsung menghubungi via handphone pegawai yang berada di luar kantor, menanyakan keberadaan dan apa agenda di luar kantor.
“Jangan melindungi teman kerja atau bawahan. Jam masuk kantor pukul 08.00 wib, kedatangan pegawai wajib tepat waktu. Jangan melonggarkan waktu, karena kami akan melakukan pengecekan setiap saat,” ungkap Bupati Solok Selatan Khairunas dihadapan pegawai Dinas Pertanian, Selasa (12/10/2021).
Bupati Khairunas dan Wabup Yulian Efi beserta rombongan melakukan pengecekan keberadaan pegawai di Dinas Pertanian melalui pengambilan ansensi oleh Sekdakab Solsel Syamsurizaldi, terdapat 12 orang pegawai terlambat datang ketika dipanggil kepala daerah.
“Ada 12 orang tidak hadir saat kami berkunjung ke Dinas, setelah pengambilan ansen berakhir. Mereka baru datang ke ruangan, Kepala Dinasnya harus komitmen soal kehadiran bawahannya,” tutur Bupati.
“Kalau ditanya ke teman kerjanya, banyak alasan yang dikemukan. Jangan sampai ketidak hadiran dan terlambat bisa ganggu pelayanan, dan administrasi pemerintahan,” terangnya.
Ditegaskan Bupati, Pemkab bakal berlakukan sistem fungsional kepada setiap pegawai, dengan tujuan pegawai memiliki target kerja di setiap kantor dinas. Tidak ada cerita yang namanya Dinas Luar (DL), sakit dan tanpa keterangan. Tapi tanggung jawab masing-masing harus tuntas nantinya.
“Kalau merasa tertekan atau tidak nyaman, silahkan bicara di depan kami saat ini. Jangan dibelakang, karena apa yang kami lakukan ini demi perbaikan,” tegas Ketua DPD Golkar Sumbar itu.
“Kami jadi Bupati dan Wabup untuk bekerja membangun daerah kearah lebih baik, perlu diperbaiki sistem managemen pegawai disetiap kantor Dinas atau Badan.
Amanah jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dijalankan.
“Tidak ada toleransi bagi ASN yang nakal, saya tidak bisa menggunakan perasaan kepada ASN. Cukup perasaan saya ke istri saya saja, yang tidak bekerja. Tentu ada sanksinya,” tegas Bupati.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Solok Selatan, Richi Amran berterima kasih atas kedairan Bupati dan Wabup beserta rombongan.
Masukan dan arahan kepala daerah akan dijalankan dengan baik kedepannya, begitu juga disiplin kerja di Dinas.
“Masukan, arahan dan kritikan Bupati dan Wabup serta Sekda ke kami, akan kami dibenahi lagi kedepan. Sebab, Dinas pertanian merupakan ujung tombak Program Unggulan (Progul) kepala daerah. Terutama dalam memperbaiki ekonomi kerakyatan, baik Bidang peternakan, perkenunan, tanaman pangan dan parasarana,” tuturnya. (Adi)
Bupati dan wabup solsel berikan arahan dan masukan ke pagawai dinas pertanian