Kepala BKPSDM Solsel Irwandi Osmaidi
Absen finger print dan stor wajah secara elektronik dinilai masih banyak kekurangan dan masih ada peluang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Solok Selatan.
Untuk mencegah pelanggar aturan disiplin dalam melaksanakan tugas, baik di struktural pemerintahan maupun di fungsional seperti sekolah-sekolah.
“Kita sudah melakukan kajian mendalam, masih bisa pegawai kantoran dan guru sekolah bolos dengan penerapan finger print dan stor wajah secara elektronik dan kita ciptakan aplikasi pemantau ASN,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solok Selatan, Irwandi Osmaidi, Senin (10/1/2022) di Padang Aro.
Kelemahannya, setelah pegawai ambil absen pukul 08.00 wib pagi, mereka bisa saja keluyuran kesana kesini dengan mengabaikan tugas dan tanggung jawab. Baik di kantoran maupun di sekolah.
Nanti sepulang sekolah ambil absen lagi dan sebaliknya pegawai kantoran. Dia mengatkan, jumlahnya tidak seberapa orang, akan tetapi lama-lama bisa berdampak terhadap kinerja pegawai sekantornya atau pegawai di sekolah masing-masing.
“Jadi, semua ini sudah kita pantau pemerapannya. Kita akan ciptakan aplikasi terbaru dan bisa memantau keberadaan pegawai setiap waktunya,” sebut Osmaidi.
Sistem kehadiran berbasis IT mempergunakan android dan akan segera diterapkan di tahun 2022. Untuk menentukan keberadaan pegawai dibuktikan dengan bukti fisik dan sekaligus fotonya.
Dengan aplikasi ini, maka disiplin kerja akan meningkat. Tidak ada lagi kesempatan bagi ASN untuk melakukan kecurangan dalam pelaksanaan tugasnya.
“ASN tidak bisa main-main. Walaupun androinya mati sekaligus, kita tetap bisa memantau,” terangnya.
Dijelaskannya, pegawai sudah diberikan haknya oleh negara, untuk kebutuhan hidup melalui gaji dan tunjangan sudah lebih dari cukup.
Sanksi bagi ASN nantinya berupa pemotongan tunjangan dan jumlahnya saat ini sedang dibuat regulasi melalui Peraturan Bupati (Peebup)
Dinas luar dan tugas kelapangan bisa diupload fotonya dan wajib lampirkan surat tugas jika ada penugasan kelapangan.
“Maka melalui aplikasi Simantap, kita akan bisa memprosesnya. Absen pegawai direkap sekali seminggu, jadi kita betul-betul benahi pegawai,” terangnya.
Aplikasi Simantap Februari 2022 sudah mulai diterapkan seiring sosialisasi di Januari 2022 ini. Sebagai sistem sundulan kinerja pimpinan sangat erat dengan kinerja dibawahnya. efek pekerjaan bawahan terkendala dari resiko kerja lemah bawahnnya.
Maka perlu aplikasi yang bisa terdeteksi setiap jam kebaradaannya para pegawai di Solok Selatan dan mereka tidak bisa membantahnya karena titik keberadaan akan diketahui.
“Pegawai kantor dan sekolah wajib masuk setiap hari dan akan terus dimonitoring, ada petugas yang stand bye untuk pemantauan ini,” jelasnya.
Sistem pelayanan ini sebagai dasar mewujudkan manusia berkarakter dalam menjalankan tugas termasuk mensukseskan Remcana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PRPJMD) dan Perencanaan Strategis (Renstra) daerah.
“Ini dalam membiasakan diri pribadi pegawai lebih tertib dan disiplin dalam tugas dan segera akan disosialisasikan kepegawai,” ujarnya. (Adi)