Pasar Asia dan Eropa Langganan Utama Rendang dan Bumbu Uni Lili Solok Selatan

20220610 1538061655043850025
Produk UMKM Rendang Uni Lili sedang di masak. dok.Adi

Padang Aro, kopasnews.com – Dibalik kesuksesan mantan pedagang kain di Solok Selatan memasarkan rendang dan bumbu hingga menarik minat pasar luar negeri.

Mulai rendang daging sapi, rendang jengkol, rendang ayam, rendang lokan, dan rendang ikan tuna. Termasuk memasarkan bumbu rendang, bumbu soto Padang, dan bumbu sate Padang.

Bumbu dan rendang tersebut di olah atau di masak di Kabupaten Solok Selatan di pasarkan di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kini rendang Uni Lili Simpang Tiga Sungai Tintin, Jorong Durian Taruang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, sudah tembus pasar luar negeri seperti Asia dan Eropa.

Luar Biasa ! 93 Medali Nasional Direbut Siswa MTsN 2 Solok Selatan

Usaha makanan jenis rendang khas minang ini ditekuni Ermaneli atau Ouner Rendang Uni Lili sejak 2016 lalu hingga sekarang.

Motivasinya merintis usaha rendang daging sapi tersebut berawal dari mengirimkan rendang untuk kebutuhan anaknya yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwakerto, Jawa Tengah.

Ternyata rendang itu dibagi-bagikan ke mahasiswa, tetangga kosnya dan dosen yang mengajar di Kampus tersebut.

Dengan rasanya yang khas, gurih dan nikmat, malah teman dan dosennya berminat untuk membeli. Dan menyarankan agar rendang ini dibuat lebih banyak untuk di pasarkan di Pulau Jawa, bahkan Term penjualan online.

“Kita tidak hanya memasarkan rendang ke luar negeri, akan tetapi juga bumbu rendang yang peminat terbanyak di Jepang dan Amerika,” jelas Ermaneli, Senin (13/6/2022) di kediamannya hanya berjarak sekitar 100 meter dari Pasar Padang Aro.

Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) rendang ini sudah mengantongi sertifikat Halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan sertifikat Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM).

Kata Ermaneli, pengurusan sertifikat ini sangatlah sulit, terutama sertifikat SNI. Pentingnya sertifikat halal, agar konsumen tidak was-was dalam mengkonsumsi produk makanan dan terhindar dari produk yang mengandung unsur haram.

Begitu juga sertifikat SNI dan NKV bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk Rendang Uni Lili.

Dari BPOM, konsumen dan calon konsumen lebih merasa aman dan percaya untuk mengonsumsi produk rendang dan bumbu yang akan dipasarkan UMKM Uni Lili.

“Untuk bahan mentah daging sapi, kita beli di rumah potong di Padang yang memiliki standar BPOM,” ujarnya.

IMG 20220610 WA00261655043850212
Kepala Baristan Padang saat penyerahan sertifikat SNI kepada Ermaneli pemilik Oulet Rendang Uni Lili 

Disana Ermaneli sudah berlangganan daging sapi sejak 5 tahun lalu. Harga daging sapi saat ini Rp130 ribu perkilogram.

Seminggu sebutnya membutuhkan 150 kg daging, untuk pemasaran secara manual dan online di toko pedia, shopee, lazada dan lainnya.

SMPN 3 Solsel Gandeng Kelas Ekstra Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Rendang dan bumbu tersebut di pasarkan di outlet miliknya di jalan veteran Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.

Awal merintis usaha rendang di tahun 2016 lalu, ia membutuhkan 3 tenaga kerja, sekarang telah memiliki 12 tenaga kerja.

Setelah rendang matang, lalu dikirim ke Padang. Disana di kemas dan dipasarkan secara manual dan online. 150 kg daging diolah dan dimasak menjadi rendang dilakukan tiga kali seminggu.

Bahan baku untuk penyedap rasa atau bumbu rendang dari rempah-rempah alam yang dijual petani. Kalau buah kelapa dia lebih memilih hasil panen di Solok Selatan, sebab rasanya lebih manis dan bagus setelah diuji coba dengan kelapa dari daerah lain di Sumbar.

Jenis bumbu lainnya jahe, lengkuas, cabe, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, daun salam.

Kemudian ketumbar, buah pala, cengkeh, kayu manis dan kemiri.

“Tinggal bagaimana takaran untuk memasak rendang dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap akan dimasak,” jelas ibu tiga anak itu.

“Bahan baku ini kita dapatkan dari petani dan diolah sendiri untuk menjaga kebersihan, bahan baku baru, serta lebih higienis,” terangnya.

Kisah Dibalik Suksesnya Atlet Balap Sepeda Yang Akhirnya Rebut Medali Emas

Dia menyebut, tingkat penjualan online selama bulan ramadhan hingga lebaran Idul Fitri kemarin sangat tinggi, bahkan Outlet Rendang Uni Lili tidak sanggup memenuhi permintaan pemesan. Baik dalam negeri maupun luar negeri.

Namun setelah lebaran permintaan menurun. “Saat puasa dan lebaran, permintaan rendang secara online 20 kg per hari, sekarang rata-rata hanya 10 kg,” ulasnya.

Bukan sekedar rendang daging sapi, tapi rendang jengkol, rendang lokan, rendang ikan tuna, rendang pakis, rendang ayam juga tersedia di outlet Rendang Uni Lili.

“Kita juga menyediakan bumbu rendang dan praktis. Bumbu rempah dan minyak kelapa. Komsumen tinggal beli daging untuk diaduk dengan bumbu yang kita sediakan,” jelasnya.

Ermaneli melanjutkan, bumbu rempah ini tersedia seberat 250 gram untuk masakan rendang daging sapi, ikan dan ayam. Juga tersedia bumbu sate padang, bumbu soto padang, dan lainnya.

“Ketimbang rendang, Bumbu masakan rendang ini paling banyak laku hingga permintaan tertinggi di Amerika dan Jepang,” ulasnya.

“Rendang dalam kemasan 250 gram kita pasarkan seharga Rp75 ribu dan kemasan 500 gram Rp150 ribu. Untuk bumbu rempah rendang daging, soto, sate dan lainnya seberat 500 gram, kita pasarkan Rp60 ribu,” bebernya. (adi)